Jika hubungan tersebut hanya sepihak, mungkin orang tersebut bukanlah orang yang tepat untuk dijadikan teman atau bahkan sahabat.
Dalam hubungan "memberi dan menerima", kita juga tidak ingin menjadi orang yang "menerima" saja. Jadilah otentik, tetapi jangan gunakan persahabatan sebagai kesempatan untuk mengambil keuntungan dari seseorang.
Jika kita adalah teman yang selalu berbicara tentang diri sendiri, sadarilah untuk juga bertanya dan secara aktif mendengarkan orang yang kita ajak berteman.
Baca juga: Pertemanan Bisa Membuat Anda Lebih Cerdas, Atau Sebaliknya
Membangun pertemanan membutuhkan usaha. Jadi, ketika kita memilikinya, maka dibutuhkan waktu dan sumber daya untuk mempertahankannya.
"Sediakan waktu, energi, dan keuangan sehingga kita dapat menginvestasikan sebagian untuk pertemanan yang berkualitas," saran Parmar.
Sangat sulit untuk membangun sebuah hubungan jika kita tidak memiliki waktu untuk terlibat dan menghabiskan waktu bersama.
"Jika kita memiliki jadwal yang padat dan merasa lelah di penghujung hari, kita mungkin harus memprioritaskan jadwal harian dan menyisihkan waktu di akhir pekan untuk mencapai tujuan ini," ujar Parmar.
Jadi, meskipun keadaan hidup tidak selalu berjalan mulus, meluangkan waktu untuk teman kita akan bermanfaat bagi kesehatan dan kebahagiaan kita dalam jangka panjang.
Mencari teman bisa terasa mengintimidasi dan kita mungkin merasa seperti memulai dari nol.
"Maka, saat sedang mencari teman baru, jangan lupakan orang-orang yang sudah kita kenal," saran Tessina.
Baik itu kenalan di tempat kerja, lingkungan sekitar rumah, atau di tempat lain, pertimbangkan untuk menghubungi mereka. Berusahalah untuk memperkuat hubungan yang sudah ada dan lihatlah ke mana hubungan tersebut akan membawa kita.
Baca juga: Orang Tidak Mau Berteman dengan Kita, Apa Saja Tandanya?
Selama pandemi COVID-19, masyarakat banyak yang terhubung dengan orang lain secara daring (online).
Nadia Charif, seorang pelatih dan penasihat kesehatan di Coffeeble, telah menemukan bahwa kliennya dapat menemukan kebahagiaan melalui hubungan pertemanan online.
"Kebahagiaan yang disebabkan oleh pertemanan bisa datang dari koneksi digital," katanya.
Charif merekomendasikan untuk mencari grup di media sosial dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Di samping itu, kita juga bisa menemukan teman baru lewat komunitas online.
Jika kita merasa buntu atau bergumul dengan emosi selama mencari teman baru, pertimbangkan menghubungi konselor kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan.
Parmar mengatakan, terkadang mungkin ada masalah yang mendalam, seperti depresi, kecemasan, atau kondisi yang berhubungan dengan trauma yang perlu ditangani terlebih dahulu.
Kondisi seperti depresi biasanya dapat memicu isolasi sosial, sementara kecemasan terkadang dapat menyebabkan ketakutan untuk terlibat dalam kegiatan sosial.
Demikian juga, kita mungkin merasa terbantu untuk menyusun strategi jika kita merasa sedikit berkecil hati atau sendirian.
Baca juga: Waspadai, 7 Tanda Hubungan Pertemanan yang Toxic
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram