Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 16 Maret 2024, 10:10 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Banyak orang berharap bisa hidup sampai usia 100 tahun. Namun, tidak hanya umur panjang, kualitas hidup juga sangat penting, terutama jika kamu berencana untuk hidup dalam jangka waktu yang lama. 

Para ahli mengatakan bahwa dengan mempraktikkan kebiasaan kesehatan tertentu, kita tidak hanya dapat memperpanjang umur tetapi juga rentang kesehatan, yakni jumlah tahun sehat di usia senja tanpa penyakit atau cacat.

Dan Buettner, seorang peneliti National Geographic dan penulis buku terlaris New York Times, telah berkeliling dunia untuk mencari Blue Zones —wilayah dengan jumlah orang berusia seratus tahun lebih tinggi dari rata-rata. 

Dengan mempelajari kebiasaan populasi yang berumur panjang ini, Buettner dan timnya mengidentifikasi “Power 9,” ??seperangkat “aturan” yang membantu mendorong orang berumur panjang di seluruh dunia.

Baca juga: 6 Rahasia Panjang Umur yang Harus Kita Ketahui

Apa saja aturan yang bisa memperpanjang umur dan mencegah penyakit di seluruh dunia?

Aturan agar panjang umur

1. Aktif bergerak

Melakukan aktivitas fisik secara teratur sangat disarankan jika kita ingin hidup sampai usia 100 tahun. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan untuk melakukan latihan aerobik intensitas sedang minimal 150 menit per minggu, yang berarti 20 menit setiap hari. 

Selain itu, mereka menyarankan untuk melakukan dua hingga tiga sesi latihan kekuatan mingguan, yang dapat mencakup angkat beban, menggunakan resistance band, menaiki tangga, yoga, atau latihan push-up di rumah.

Namun, Buettner mengatakan bahwa di sebagian besar Zona Biru, gerakan alami sepanjang hari tampaknya sudah cukup.

“Orang-orang dengan umur terpanjang di dunia tidak mengangkat beban, lari maraton, atau mengikuti pusat kebugaran. Sebaliknya, mereka hidup di lingkungan yang terus-menerus mendorong mereka untuk bergerak tanpa memikirkannya. Mereka bercocok tanam, beternak, dan menggembala," tulis timnya.

Ilustrasi orang tua bermain, umur panjang Ilustrasi orang tua bermain, umur panjang

2. Temukan tujuan 

Dari dataran tinggi pegunungan Sardinia hingga Semenanjung Nicoya di Kosta Rika dan prefektur Okinawa di Jepang, tim Buettner juga menemukan bahwa memiliki tujuan dalam hidup dapat membantu memperpanjang usia.

"Orang Okinawa menyebutnya 'Ikigai' dan orang Nicoyan menyebutnya 'plan de vida;' keduanya diterjemahkan menjadi 'mengapa saya bangun di pagi hari.' Mengetahui tujuan hidup kita akan menambah hingga tujuh tahun harapan hidup ekstra," tulis Buettner.

Baca juga: Memahami Ikigai, Rahasia Hidup Bahagia ala Jepang

3. Turunkan tingkat stres 

Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Namun, menurunkan tingkat stres kronis secara sadar dapat berdampak besar pada kesehatan dan umur panjang, seperti yang ditemukan oleh tim Buettner.

“Stres menyebabkan peradangan kronis, yang terkait dengan setiap penyakit utama yang berkaitan dengan usia. Apa yang tidak dimiliki oleh orang-orang dengan umur terpanjang di dunia adalah stres kronis,” catat mereka.

Ada banyak cara untuk mengatasi stres dalam komunitas orang berumur panjang. Beberapa merasa nyaman dalam berdoa, lainya memiliki lingkungan sosial yang saling mendukung, atau dalam rutinitas perawatan diri, serta meluangkan waktu untuk bersantai.

4. Berhenti makan ketika sudah 80 persen kenyang

Mengonsumsi makanan yang sehat sangat penting jika kamu ingin hidup sampai usia 100 tahun, tetapi seberapa banyak kita makan juga dapat berperan dalam umur panjang, kata para ahli.

Tim Buettner merekomendasikan untuk mengikuti mantra Konfusianisme berusia 2.500 tahun “hara hachi bu,” yang mengajarkan orang untuk berhenti makan ketika mereka merasa 80 persen kenyang. Salah satu cara untuk melakukannya dengan lebih sadar adalah mengisi piring hanya 80 persen dari ukuran porsi normalmu.

“Perbedaan 20 persen antara tidak lapar dan merasa kenyang bisa menjadi perbedaan antara menurunkan atau menambah berat badan. Orang-orang di zona biru makan porsi terkecil mereka di sore hari dan kemudian tidak makan lagi di sisa waktu tersebut," kata tim Buettner.

Baca juga: Tak Hanya Bikin Langsing, Mengurangi Kalori Bisa Memperlambat Penuaan

Ilustrasi orang tua memasak Ilustrasi orang tua memasak

5. Makan makanan nabati

Di hampir semua Zona Biru, ada satu kesamaan: Penduduk yang hidup hingga usia 100 tahun cenderung mempertahankan pola makan nabati.

Faktanya, para centenarian di Zona Biru rata-rata makan hanya dua ons daging kurang dari lima kali per bulan. Dibandingkan dengan produk hewani, masyarakat tersebut sering kali mengandalkan kacang-kacangan dan polong-polongan sebagai sumber protein tanpa lemak.

6. Bergabung dengan komunitas berbasis agama

Tim tersebut mewawancarai 263 orang berusia seratus tahun dan menemukan bahwa semuanya, kecuali lima orang, berasal dari komunitas berbasis agama. Mereka mencatat bahwa secara statistik, menghadiri kebaktian keagamaan empat kali sebulan dapat menambah usia hidup hingga 14 tahun.

“Orang-orang yang memperhatikan sisi spiritual mereka memiliki tingkat penyakit kardiovaskular, depresi, stres, dan bunuh diri yang lebih rendah, dan sistem kekebalan tubuh mereka tampaknya bekerja lebih baik."

"Sampai batas tertentu, kepatuhan terhadap suatu agama memungkinkan mereka melepaskan tekanan dari kehidupan sehari-hari,” kata Buettner.

Baca juga: Apakah Diet Zona Biru Memang Ampuh Bikin Panjang Umur? Ini Kata Ahli

7. Utamakan keluarga 

Hubungan keluarga para centenarian cenderung erat dan penuh perhatian. Hal ini masuk akal karena jalinan ikatan mendalam dengan orang-orang yang kita kasihi akan memungkinkan kita saling merawat, termasuk di hari tua, sehingga memberikan hasil kesehatan yang lebih baik.

Di banyak Zona Biru, orang tua dan kakek nenek biasanya tinggal bersama anak mereka, alasan yang menurunkan angka penyakit dan kematian anak-anak di rumah juga, kata tim Buettner.

8. Bergabunglah dengan komunitas yang sehat

Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang menghargai kesehatan dan kesejahteraan, dan kemungkinan besar kamu juga akan menerapkan gaya hidup sadar kesehatan.

“Orang-orang dengan umur terpanjang di dunia memilih --atau dilahirkan-- dalam lingkaran sosial yang mendukung perilaku sehat. Masyarakat Okinawa misalnya menciptakan “moais”—kelompok yang terdiri dari lima teman yang berkomitmen satu sama lain seumur hidup,” kata para peneliti.

Bergabung dengan klub jalan kaki atau kebugaran, membuat perjanjian olahraga dengan teman, atau sekadar menjadikan kebiasaan sehat sebagai kebiasaan dalam keluarga dapat membantu memperpanjang umur.

9. Minum anggur merah secukupnya

Semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada jumlah alkohol yang dianggap sehat atau aman. Namun, para peneliti Blue Zones mendapati bahwa minum anggur merah berkualitas tinggi dalam jumlah sedang —tidak lebih dari satu porsi setiap hari untuk wanita dan dua porsi untuk pria— dikaitkan dengan umur panjang di komunitas Blue Zone.

“Caranya adalah dengan minum satu hingga dua gelas per hari (sebaiknya anggur Sardinia Cannonau), bersama teman saat makan. Namun kamu tidak bisa menabung sepanjang minggu dan minum 14 gelas pada hari Sabtu,” catat para peneliti.

Baca juga: 4 Resep Panjang Umur yang Santai dan Menyenangkan dari Zona Biru

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau