Perilaku prososial dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, seperti berbagi, menjadi sukarelawan, menyumbang, mengasuh, dan bekerja sama.
Para peneliti menyimpulkan bahwa gaya pengasuhan yang positif memiliki pengaruh yang jauh lebih besar terhadap perilaku prososial anak dibandingkan jumlah saudara kandung yang mereka miliki.
Artinya, memiliki satu atau beberapa anak tampaknya tidak berdampak besar terhadap perkembangan mereka dibandingkan dengan faktor-faktor lain seperti lingkungan rumah, hubungan orang tua, dan tingkat sosialisasi dengan teman sebaya.
“Melampaui mitos 'sindrom anak tunggal' memungkinkan kita untuk melihat setiap anak tunggal sebagai individu, yang dibentuk oleh lingkungan, pola asuh, dan pengalaman pribadi mereka, bukan oleh stereotip yang belum tentu benar,” kata Rosado.
“Meskipun ada ciri-ciri dan perilaku tertentu yang mungkin lebih umum terjadi pada anak-anak tunggal, hal ini tidak bersifat negatif, juga tidak dapat diterapkan secara universal,” kata Rosado. “Setiap anak itu unik.”
Baca juga: Anak Tunggal Mudah Tergoda Selingkuh?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram