KOMPAS.com - Minuman isotonik atau minuman elektrolit seringkali diklaim dapat meningkatkan performa fisik dan membantu pemulihan setelah berolahraga.
Pertanyaannya, apakah minuman elektrolit benar-benar terbukti memberikan manfaat bagi kesehatan?
Ahli diet terdaftar Kate Patton, MEd, RD, CCSD, LD, mengungkapkan segala hal yang perlu diketahui seputar minuman elektrolit.
Elektrolit adalah mineral dalam darah yang berfungsi mengatur keseimbangan cairan di tubuh.
Mineral ini berperan mengatur tekanan darah, kontraksi otot, dan menjaga agar sistem tubuh berjalan dengan baik.
Baca juga: Mengenal Berbagai Elektrolit dalam Tubuh
Terdapat tiga elektrolit utama, yaitu:
Elektrolit yang tepat dalam tubuh sangat penting untuk kesehatan dan performa fisik yang optimal.
Jika tubuh kehilangan banyak elektrolit --akibat latihan yang intens, berkeringat, muntah, atau diare, kita akan mengalami dehidrasi dan tidak enak badan.
Juga, kita dapat menderita kram otot dan kejang.
Kebanyakan dari kita pernah merasakan efek dehidrasi seperti bibir dan lidah yang terasa kering, sakit kepala, kelemahan, pusing, mual, dan kram. Tanda utama dehidrasi adalah rasa haus.
Jumlah elektrolit yang hilang saat berolahraga tergantung pada berat badan, tingkat kebugaran, intensitas, durasi aktivitas, kelembapan, dan seberapa banyak tubuh berkeringat.
Elektrolit utama yang hilang melalui keringat adalah natrium.
"Natrium terkadang mendapatkan reputasi buruk, tetapi sebenarnya membantu kita mempertahankan cairan," jelas Patton.
"Ketika kita berkeringat karena olahraga atau demam, kita kehilangan cairan, dan seiring waktu hal ini dapat menyebabkan dehidrasi."
Minuman elektrolit hadir dalam berbagai bentuk, seperti tablet yang dilarutkan dalam air, campuran bubuk, atau cairan yang dikemas dalam botol.
Baca juga: Cegah Dehidrasi dengan Minuman Elektrolit Buatan Rumahan