Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2023, 06:40 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keju memiliki rasa gurih yang lezat. Tidak mengherankan bila saat ini keju menjadi salah satu bahan makanan populer di Indonesia yang kerap ditambahkan ke dalam berbagai menu kekinian.

Namun, hati-hati. Mengonsumsi keju berlebihan sebenarnya dapat memicu berbagai efek samping yang berdampak pada tubuh dan kesehatan kita.

"Efek samping tersebut dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti kandungan lemak dalam keju yang tinggi, komposisi hormonal dari produk dairy, potensi respons peradangan, hingga lemak jenuh dan risiko kontaminasi bakteri pada beberapa jenis keju," ujar ahli gizi dan pemilik situs Body Designs by Mary, Mary Sabat MS, RDN, LD.

Baca juga: 7 Jenis Keju yang Menyehatkan, Apa Saja?

Efek makan keju berlebihan

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut soal efek samping makan keju berlebihan, simak daftar tujuh efek samping konsumsi keju berlebihan yang dikutip dari Eat This, Not That, berikut ini.

Sembelit

Efek samping terlalu banyak makan keju yang pertama adalah sembelit.

"Keju kaya akan lemak dan rendah serat yang dapat memperlambat pencernaan dan membuat tinja lebih sulit melewati usus. Hal ini dapat menyebabkan jarang buang air besar dan kesulitan membuang kotoran," jelas Sabat.

Sabat pun menambahkan, efek jangka pendek dari mengonsumsi keju dalam jumlah besar adalah menyebabkan ketidaknyamanan dan kembung, sementara konsumsi berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan sembelit kronis.

Bisa mengalami peradangan

Kasein, protein yang ditemukan dalam susu dan komponen utama keju, berpotensi menimbulkan berbagai efek samping dan masalah kesehatan. Salah satunya, peradangan.

Pada beberapa orang, kasein ini dapat memicu respons imun yang berkontribusi terhadap peradangan dalam tubuh, yang ditunjukkan lewat berbagai gejala, termasuk masalah pencernaan, masalah kulit, ketidaknyamanan pernapasan, hingga nyeri sendi.

"Bagi orang yang memiliki alergi atau kepekaan terhadap kasein, sistem kekebalan tubuh akan mengenali kasein sebagai ancaman dan melepaskan mediator peradangan, yang menyebabkan reaksi merugikan," jelas Sabat.

Baca juga: Makan Terlalu Banyak Keju Bikin Anak Sembelit, Benarkah?

Mengalami heartburn

Konsumsi keju berlebihan juga dapat mengakibatkan heartburn atau rasa panas di area dada pada beberapa orang.

“Bila dikonsumsi berlebihan, kandungan keju yang tinggi lemak dapat mengendurkan lower esophageal sphincter (LES), otot yang biasanya mencegah asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Hal ini dapat mengakibatkan rasa panas di dada dan tenggorokan," kata Sabat.

Jika dibiarkan, heartburn kronis ini bisa merusak lapisan esofagus dan menyebabkan kondisi yang lebih serius seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Breakout

Menurut pedoman klinis yang diterbitkan oleh American Academy of Dermatology (AAD), terbukti bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dan pola makan bisa memicu munculnya jerawat.

Karena itu, orang yang memiliki kulit rentan berjerawat bisa mengalami breakout (kondisi kulit iritasi dan berjerawat) jika mengonsumsi sesuatu secara berlebihan. Misalnya saja, keju.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com