Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-Hati, Diet Instan Bisa Berbahaya bagi Kesehatan

Kompas.com - 02/07/2023, 00:12 WIB
Niken Monica Desiyanti,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang terobsesi memiliki tubuh langsing, berbagai cara pun banyak dilakukan agar dapat menurunkan berat badan secara cepat.

Salah satunya adalah dengan mengikuti program diet instan atau fad diet yang banyak dikembangkan oleh para artis maupun influencer.

Fad diet merupakan istilah untuk menggambarkan program diet jangka pendek yang fokus pada pengurangan jumlah kalori dan mengabaikan asupan nutrisi dalam tubuh.

Mengikuti pola fad diet mungkin akan memberikan efek langsing secara instan, namun banyak dari kita tidak mengetahui bahayanya bagi kesehatan.

Maxine Smith, Ahli Gizi Cleveland Clinic, Ohio, Amerika Serikat mengatakan bahwa fad diet berbahaya bagi tubuh karena seringkali tidak memperhitungkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan fokus kepada hasil yang instan.

“Masalah dari fad diet adalah mereka menyarankan kita agar menghindari makanan bernutrisi yang dibutuhkan tubuh,” ujarnya dilansir dari clevelandclinic.org, Sabtu (7/1/2023).

Banyak pola diet instan yang menganjurkan kita untuk menjauhi beberapa makanan tertentu seperti produk olahan susu, sayuran, biji-bijian, sumber protein, karbohidrat utuh, dan lain-lain.

Padahal makanan tersebut merupakan sumber nutrisi  yang dibutuhkan oleh tubuh. 

Jika tubuh kekurangan nutrisi, maka dapat memicu masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes hingga penyakit celiac atau autoimun.

Baca juga: 5 Diet dan Kebiasaan Sederhana untuk Mengecilkan Perut Buncit

Ciri-ciri diet yang berbahaya

Memang sulit mengetahui apakah program diet yang Anda jalankan termasuk ke dalam diet instan yang berhaya atau tidak.

Namun, ada terdapat beberapa ciri dari pola diet instan yang biasanya berbahaya, di antaranya:

  • Menjanjikan hasil penurunan berat badan yang instan dan cepat
  • Pola diet yang dijalankan biasanya hasil dari studi tunggal, tanpa didukung dengan sumber lain.
  • Biasanya memiliki daftar makanan yang baik dan buruk untuk dikonsumsi
  • Pola diet yang diterapkan biasanya disertai promosi untuk membeli buku diet atau produk tertentu
  • Melarang untuk mengonsumi satu atau lebih makanan bersumber nutrisi (buah, sayur, biji-bijian, protein, atau susu).
  • Biasanya disertai testimonial yang meyakinkan.

Padahal tubuh biasanya akan menunjukkan reaksi negatif ketika menjalani pola diet yang salah seperti, merasa mudah lelah, lebih sering merasa lapar, mood menjadi buruk bahkan menjadi lebih sering sakit.

Baca juga: Rekomendasi Diet Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan Jangka Panjang

Menjalani diet yang lebih sehat

Diet yang sehat tak hanya saja dapat menurunkan berat badan dengan cara yang lebih konsisten, akan tetapi juga dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat.

Berikut adalah cara menerapkan diet sehat yang bisa dipraktikkan:

  • Konsumsi unprocessed food, makanan yang tidak melalui proses pengolahan tertentu
  • Isilah setengah piring porsi makan dengan buah dan sayur
  • Konsumsi makanan dengan porsi sedang
  • Olahraga secara teratur
  • Kendalikan stress
  • Tidur dalam waktu yang cukup
  • Perbanyak minum air putih. 

Selain itu beberapa pakar kesehatan menganggap Mediterania diet sebagai metode terbaik untuk menurunkan berat badan.

Pola makan ini menekankan pada konsumsi makanan dari sumber tumbuhan, makanan alami, lemak sehat, dan makanan tinggi protein.

Namun, jika Anda masih kesulitan memilih diet yang sehat dan tepat, berkonsultasilah dengan pakar gizi atau ahli diet professional.

 Baca juga: 10 Alasan Mengapa Berat Badan Sulit Turun meski Telah Diet

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com