Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bakal Capres Kompak Pakai Batik Parang Saat Makan Siang dengan Jokowi, Ini Maknanya

Kompas.com - 30/10/2023, 15:31 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo makan siang bersama tiga bakal capres sekaligus, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, di Istana Merdeka, hari ini.

Entah kebetulan atau memang dress code yang sudah ditentukan, ketiga politikus itu kompak mengenakan batik lengan panjang bermotif parang.

Ganjar Pranowo hadir berbalut batik parang berwarna merah, yang mungkin terinspirasi warna partainya, PDI Perjuangan.

Baca juga: Es Laksamana Mengamuk, Suguhan Jokowi untuk Prabowo, Ganjar dan Anies Saat Makan Siang di Istana

Sedangkan Anies Baswedan memakai batik parang bernuansa sogan dengan perpaduan warna hitam, cokelat tua dan putih.

Lalu Prabowo Subianto memilih batik berwarna cokelat muda, kuning dan putih, juga dengan corak yang serupa.

Masing-masing bakal capres mengenakan busana batik dengan kreasi desain dan warna yang berbeda tapi semuanya menonjolkan motif parang, yang lazim dikenal sebagai lambang pemimpin.

Baca juga: 3 Bakal Capres Tak Sengaja Kompak Pakai Batik Parang Saat Makan Bareng Jokowi

Keistimewaan motif batik parang yang dipakai para bakal capres

Motif parang adalah salah satu corak tertua dalam kekayaan batik di Indonesia, lahir sejak zaman Kerajaan Mataram dan terus populer sampai saat ini.

Namanya berasal dari kata pereng yakni garis-garis lengkung, berdasarkan gelombang laut yang konon merupakan inspirasi utamanya.

Batik parang termasuk dalam batik larangan di wilayah Kraton Yogya dan Solo karena makna istimewanyaRepro bidik layar via Kraton Yogya Batik parang termasuk dalam batik larangan di wilayah Kraton Yogya dan Solo karena makna istimewanya
Dikutip dari situs resmi Kraton Yogyakarta, motif parang dikatakan merupakan kreasi Panembahan Senapati saat mengamati gerak ombak Laut Selatan yang menerpa karang di tepi pantai.

Garis lengkungnya dimaknai sebagai lauran yang menjadi pusat energi alam atau kedudukan raja.

Motif batik parang yang miring juga bermakna lambang kekuasaan, kebesaran, kewibawaan, dan ketangkasan pemakainya.

Baca juga: Refleksi Keragaman Budaya Indonesia dalam Motif Batik

Namun ada juga versi lain yang menyebut jika batik parang dikembangkan dari pola bentuk pedang para ksatria dan penguasa saat berperang.

Seseorang yang menggunakan motif batik ini dipercaya mampu meningkatkan kekuatannya dan menang berperang.

Keistimewaan motif batik parang bukan hanya makna pembuatannya tapi juga variasi.

Ada beberapa corak yang serupa tapi berbeda antara lain motif parang rusak barong, parang barong, parang gendreh, dan parang klithik.

Baca juga: 5 Motif Batik Khas Yogyakarta dan Maknanya 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com