Iklan Zara Tuai Kecaman, Eksploitasi Isu Genosida di Palestina

KOMPAS.com - Iklan terbaru Zara banjir kecaman di media sosial.

Pasalnya, merek asal Spanyol itu dituding mengeksploitasi konflik kemanusiaan dan tragedi genosida Palestina yang terjadi di Gaza.

Dalam materi promosi koleksi terbaru Zara ini, model Kristen McMenamy berpose dengan membawa manekin berbalut kain putih.

Baca juga: Kisah Asal Usul Penamaan Zara

Sejumlah warganet menilai, pose tersebut, dengan manekin yang dibawanya, seakan mengolok-olok mayat korban Gaza yang berbalut kain kafan.

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dr. Noor Amra, MD (@eyegirlmd)

Foto lain dari iklan tersebut juga menampilkan Kristen dalam kotak kayu, puing-puing dan bebatuan yang mirip dengan kondisi di Gaza saat ini.

Kotak kayu tersebut disebut mirip seperti peti mati, ada juga potongan karton yang dituding berbentuk peta negara Palestina.

Menyusul kecaman yang masif ini, Zara lalu menghapus foto tersebut, yang sempat diunggah di Instagram dan media sosial lainnya.

Namun sampai tulisan ini dibuat, merek tersebut tidak mengeluarkan respon apa pun secara resmi.

Baca juga: Boikot Produk Israel, Begini Dampaknya ke Indonesia

Akan tetapi, serun boikot Zara dan berbagai produknya telah viral di media sosial.

Netizen mengaku kecewa dengan iklan Zara yang dinilai tidak sensitif, merendahkan kemanusiaan dan mendukung peperangan.

"Mulutku ternganga melihat ini. Boikot seumur hidup. Anda adalah setan yang menjijikkan. Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat," tulis seorang pengguna media sosial di X.

"Apakah menurut Anda 20.000 orang terbunuh, dan wajar jika Anda menggunakan kematian mereka sebagai metode pemasaran? Jangan keluar dan mengatakan Anda tidak bermaksud... menjijikkan." tulis warganet lainnya.

"Ini MENJIJIKKAN!! Sungguh memalukan!! Anda telah membuat kampanye berdasarkan genosida yang terjadi di Gaza. Orang-orang tak berdosa sekarat!!" seorang pengguna media sosial menambahkan.

Baca juga: Kontroversi Iklan Balenciaga, Eksploitasi Anak dengan Tema BDSM