Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pola Makan Sehat untuk Panjang Umur, Kurangi Makanan Olahan

Kompas.com - 07/01/2024, 15:06 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengetahui pola makan sehat untuk panjang umur bisa menjadi langkah awal yang baik memasuki tahun baru.

Seorang profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Dr Frank B. Hu mengatakan, memiliki umur yang panjang sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor.

Namun, pola makan adalah salah satu faktor terpenting yang dapat memengaruhi risiko penyakit kronis, kematian, dan umur panjang.

Baca juga: Seberapa Efektif Minum Jamu untuk Menurunkan Berat Badan?

Benarkah pola makan sehat berdampak pada umur panjang?

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Bergen, Norwegia menganalisis data U.K. Biobank dari lebih dari 465.000 partisipan untuk menentukan dampak kepatuhan pola makan yang diuraikan dalam Eatwell Guide terhadap harapan hidup mereka.

U.K. Biobank merupakan basis data yang melacak kesehatan setengah juta orang berusia antara 40 dan 69 tahun dan tinggal di Inggris. Mereka mengumpulkan data tentang pola makan partisipan, serta kesehatan mereka secara keseluruhan.

Pola makan yang tidak sehat ditandai dengan minimnya porsi biji-bijian, sayuran dan buah-buahan, ikan, dan daging putih, tetapi tinggi asupan daging merah dan daging olahan, telur, biji-bijian olahan, dan minuman manis.

Para peneliti menyesuaikan data dengan berbagai faktor, termasuk usia, jenis kelamin, kekurangan sosiodemografi berdasarkan wilayah, merokok, konsumsi alkohol dan tingkat aktivitas fisik, dan Indeks Massa Tubuh (BMI).

Pola makan sehat untuk umur panjang

Untuk membantu kita memiliki umur panjang, Dr Hu membagikan beberapa tips pola makan sehat, seperti dikutip dari CNBC berikut ini.

1. Konsumsi lebih banyak makanan utuh

Ilustrasi diet mediteraniaUnsplash Ilustrasi diet mediterania

Fokuslah pada makanan utuh dan minim proses, terutama makanan nabati.

"Usahakan untuk memasukkan lebih banyak makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan polong-polongan ke dalam setiap makanan, tambahnya.

Hu sangat merekomendasikan pola makan yang mirip dengan diet Mediterania, pola makan nabati yang sehat atau diet Okinawa, yang semuanya kaya akan makanan utuh.

Baca juga: Diet Mediterania Efektif Kurangi Risiko Diabetes, Benarkah?

Sebab, pola makan tersebut menurutnya sudah terbukti mengurangi risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, beberapa jenis kanker, dan risiko demensia.

"Semua itu adalah penyebab utama kematian. Itulah mengapa pola diet sehat tersebut telah terbukti mengurangi risiko kematian dini dan meningkatkan harapan hidup," jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com