Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, 9 Tanda Kita Kurang Memperhatikan Diri

Beberapa gejala umumnya pasti pernah kita alami, dan seringkali hal tersebut tidak pernah kita sadari sebagai gangguan.

Untuk mengetahui lebih lanjut, simaklah tanda-tanda kita kurang memperhatikan diri berikut ini.

1. Brain fog

Brain fog atau yang disebut dengan kabut otak berkaitan erat dengan penuaan karena biasanya tanda-tanda yang dialami adalah kepikunan.

Namun, hal ini bisa terjadi pada orang-orang muda yang mengalami stres dan kurang tidur, sehingga membuat mereka mudah lupa.

Menurut ahli jantung, Martin G. Bloom, MD, kabut otak juga dapat menjadi indikasi sesuatu yang lebih serius.

Antara lain menjadi indikasi ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi masalah kognitif.

Khusus bagi wanita, kabut otak mengindikasikan tiroid yang tidak berfungsi.

"Pertimbangkan tes darah komprehensif yang mengukur semua hormon dan biomarker, serta tes tiroid lengkap untuk menentukan akar penyebab kabut otak," jelasnya.

Apalagi, mikrobioma usus dapat memengaruhi seluruh tubuh. Maka, pola makan yang sehat sangat direkomendasikan untuk memberikan kemampuan berkonsentrasi yang lebih baik.

“Sebagian besar pasien kagum pada manfaat usus yang sehat dengan fungsi kognitif. Mereka merasa lebih tajam, cepat untuk fokus, dan mengingat berbagai hal," ujar dia.

Mengonsumsi lebih banyak makanan probiotik juga dapat membantu menyeimbangkan mikrobioma.

2. Dorongan seks rendah

Pekerjaan dapat menurunkan hasrat seksual bagi beberapa pasangan. Ini kemungkinan akibat dari hormon yang mulai rusak.

Pergilah ke dokter untuk menganalisis hormon, seperti testosteron, estradiol, estriol, progesteron, dan banyak lagi.

Ketidakseimbangan hormon dapat dikaitkan dengan kondisi yang lebih serius antara lain kelelahan, depresi, penambahan berat badan, dan bahkan masalah jantung.

"Tes hormon adalah cara yang akan mengungkap akar penyebabnya," ungkap dr. Bloom.

3. Mengalami stres

Stres dari pekerjaan, keluarga, hubungan, atau masalah umum dengan dunia tempat kita tinggal secara terus-menerus dapat memengaruhi kesehatan.

"Ketika kadar hormon kortisol tidak seimbang atau melonjak, ini dapat menyebabkan kita merasa murung, cemas, depresi, atau menderita fungsi kognitif yang buruk," sebut dia.

Kortisol yang tinggi juga dapat menyebabkan peningkatan lemak tubuh dan peradangan, yang menyebabkan berkurangnya kepercayaan diri, frustrasi, berkurangnya energi, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Bloom mendorong pasien untuk memulai memperbaiki cara makan menjadi lebih sehat untuk pencernaan. Supaya stres tidak menimbulkan penyakit lain yang serius.

"Stres adalah sesuatu yang dapat dikelola dan diperbaiki dengan dukungan yang tepat."

"Mengurangi stres dapat menjadi faktor utama dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan," tambah dia.

4. Mengantuk sepanjang waktu

Selain berolahraga, kualitas tidur yang baik menjadi komponen penting untuk kesehatan.

Jadi, ketika kita kesulitan untuk tertidur dan merasa tidak pernah mendapatkan cukup waktu untuk tidur, bicarakan hal ini dengan dokter.

Kesulitan tidur ini biasanya disebut apnea tidur yang juga mengganggu saluran pernapasan siklus tidur sepanjang malam.

Kondisi ini terkait dengan tekanan darah tinggi, penambahan berat badan, dan penyakit jantung.

"Dalam skenario yang sempurna, tubuh kita akan memiliki pola tidur regeneratif yang menakjubkan," kata dia lagi.

Namun, seiring bertambahnya usia dan hormon yang tidak seimbang menyebabkan kita kurang tidur.

5. Mengalami kedutan otot

Jika kita banyak menghabiskan waktu dengan duduk di depan komputer atau TV, mungkin ini penyebab kelainan pada otot.

Namun, direktur medis di Carillon Miami Wellness Resort, Adonis Maiquez, MD, memperingatkan kedutan yang sering terjadi pada otot menunjukkan kadar magnesium yang rendah.

Seiring waktu, hal itu dapat menimbulkan masalah kesehatan. "Ini membawa risiko aritmia jantung (detak jantung abnormal)," tambahnya.

Untuk membantu meredakannya, Adonis merekomendasikan kita untuk meningkatkan konsumsi makanan kaya magnesium seperti almond, labu, dan pisang.

Atau, suplemen yang disarankan oleh dokter karena kita membutuhkan jumlah vitamin yang lebih tinggi.

6.  Kesemutan

Adonis mengatakan, apabila kita sering mengalami kesemutan, mungkin kita kekurangan vitamin B12.

Jika kekurangan nutrisi ini secara terus-menerus, maka kita bisa terkena anemia.

Untuk mendapatkan vitamin B12 dengan seimbang, konsumsilah makanan seperti telur, daging, dan produk susu.

Bagi yang menjalani gaya hidup vegetarian atau vegan, suplemen B12 dapat membantu dengan asupan yang cukup.

7. Kulit menjadi kering

Kulit kering cenderung berkaitan dengan cuaca, tetapi bisa menjadi hal yang lain.

Menurut ahli dermatologi, Janet Prystowsky, MD, kukit bintik-bintik dan bersisik itu bisa menjadi petunjuk bahwa kita kekurangan asam lemak omega-3.

Lemak omega-3 adalah jenis lemak yang sehat dan dibutuhkan oleh tubuh.

Untuk itu, kita bisa menambahkan pelembap harian yang sesuai dengan jenis kulit.

Dia juga merekomendasikan kita lebih banyak mengonsumsi lemak baik dalam menu harian yang berupa alpukat, kenari, dan zaitun.

8. Muncul jerawat

Sebagian besar jerawat timbul karena kondisi genetik atau hormonal.

Ahli dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai New York City, Joshua Zeichner, MD, menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan jerawat.

"Stres di tempat kerja memperburuk jerawat. Saat kita tidur, kadar kortisol secara alami turun," terangnya.

Penyebab lain bisa jadi mengonsumsi terlalu banyak makanan bergula, bertepung, dan minum susu sapi, yang menyebabkan kadar gula darah tinggi sehingga mendorong peradangan.

9. Merasa lelah di sore hari

Ketika di sore hari kita sudah merasa lelah, mungkin ada yang salah dengan makanan kita di waktu makan siang.

Hal ini menyebabkan kita kehilangan stamina sebelum pulang untuk makan malam.

Karbohidrat, seperti pizza, sandwich, atau makanan berbasis roti lainnya dapat menyebabkan gula darah melonjak dan kemudian jatuh beberapa jam kemudian.

"Gula darah rendah, juga dikenal sebagai hipoglikemia dapat menyebabkan kantuk dan kelelahan yang dialami orang di sore hari tanpa didasari."

Begitulah yang disampaikan oleh seorang dokter spesialis endokrin, dr. Tania Dempsey.

Dia menjelaskan, untuk menghindarkan diri dari makanan yang manis atau berkafein, perhatikanlah makanan pada tengah hari.

Imbangi menu dengan protein, lemak, dan sayuran kaya serat demi menjaga kadar gula darah tetap stabil.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/04/070000220/waspadai-9-tanda-kita-kurang-memperhatikan-diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke