Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kesalahan Utama yang Sering Terjadi Saat Mencari Kerja

KOMPAS.com - Bersyukur dan berterima kasih terkesan sederhana, tetapi banyak orang sering melupakannya.

Padahal, berterima kasih sangat penting di tiap aspek kehidupan, terutama dalam urusan mencari pekerjaan.

Mengirimkan sebuah catatan terima kasih kepada perekrut tidak memerlukan banyak usaha. Namun, menurut perekrut eksekutif Jeff Hyman, hanya sedikit pelamar yang melakukannya.

Sepanjang kariernya, Hyman sudah mewawancarai lebih dari 35.000 kandidat. Ia memperkirakan, ucapan terima kasih yang didapatkannya dari pelamar tidak sampai 20 persen.

Lupa mengirimkan catatan terima kasih adalah kesalahan utama yang dilakukan para pencari kerja, menurut Ian Siegel, CEO ZipRecruiter.

Hal ini dapat memberikan sinyal kepada manajer perekrutan bahwa kita tidak benar-benar tertarik dengan peran yang dilamar.

"Di tengah persaingan ketat dalam pasar kerja, perekrut sering kali mengalami kesulitan karena para kandidat sering kali tidak memberikan respons atau menolak pada saat-saat terakhir," ujar Siegel.

Mengirimkan e-mail berisi ucapan terima kasih dapat memberikan kesan positif pada manajer perekrutan jika mereka sedang mempertimbangkan antara kita dengan kandidat lain.

Kesempatan ini juga dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan soft skill seperti kemampuan berkomunikasi dan kreativitas, yang semakin dicari oleh perusahaan dalam proses rekrutmen.

Saat akan mengirimkan e-mail berisi terima kasih, ada hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, seperti dijelaskan Siegel dan Hyman:

1. Buatlah dengan jelas dan singkat

Pesan kita sebaiknya tidak terlalu panjang. Usahakan sekitar 250-300 kata, kata Siegel.

Tulis 1-2 kalimat yang membahas masing-masing poin berikut:

  • Mengucapkan terima kasih kepada pewawancara atas waktu yang diberikan
  • Menjelaskan kembali ketertarikan kita pada peran tersebut
  • Menyebutkan detail yang dipelajari tentang perusahaan
  • Mengingatkan perekrut apa alasan kita menjadi kandidat yang tepat untuk pekerjaan itu

Pada poin terakhir, Hyman menyarankan agar kita mengusulkan ide proyek yang dapat membantu perusahaan atau menyebutkan keahlian yang kita miliki namun belum ada di perusahaan itu.

Misalnya, jika perusahaan berencana untuk membuat konten di platform TikTok, bisa menyebutkan bahwa kita pernah bertanggung jawab mengelola akun media sosial di perusahaan sebelumnya.

2. Hindari judul e-mail yang kurang menarik

Manajer perekrutan harus memilah puluhan hingga ratusan e-mail setiap hari. Banyak dari e-mail tersebut memiliki judul yang sama dan kurang menarik.

Hyman menyarankan agar judul e-mail singkat, deskriptif, dan menarik rasa ingin tahu pewawancara.

Inilah tiga contohnya:
"Terima kasih + ide tambahan untuk mengembangkan bisnis (perusahaan yang dituju)"
"Saya sudah menemukan kunci sukses pada fokus bisnis (nama perusahaan)"
"(Tuliskan nama) + melanjutkan pembicaraan kita sebelumnya..."

3. Menuliskan tujuan yang melampaui ekspektasi perusahaan

Kalimat terakhir pada e-mail berisi ucapan terima kasih sebaiknya menjelaskan apa tindakan kita jika diterima di perusahaan itu, kata Hyman.

Tunjukkan jika kita bisa menyelesaikan tantangan perusahaan demi menarik perhatian perekrut.

"Perusahaan biasanya mencari kandidat yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis atau memperbaiki masalah tertentu," sambung Hyman.

Contoh kalimatnya:

"Anda menyebutkan bahwa perusahaan sedang berjuang dengan (sebutkan isi masalahnya). Saya berpikir lebih lanjut mengenai apa yang Anda katakan dan saya memiliki (ide yang ingin kita berikan)."

Tidak perlu memberikan saran yang sempurna. Namun dengan menyertakan ide dalam e-mail, perekrut akan memandang kita adalah orang yang proaktif dan berpikir ke depan, yang membuat kita berbeda dari kandidat lainnya.

4. Menunda pengiriman pesan

Terlalu cepat atau terlalu lambat mengirimkan pesan terima kasih bisa berakibat buruk. Siegel menyarankan untuk mengirimkan e-mail ucapan terima kasih dalam waktu 24-48 jam setelah wawancara.

Hyman setuju dengan pendapat Siegel.

"Jika wawancara kita dengan manajer perekrutan berakhir baik, manfaatkan kesan positif itu dan mengambil tindakan saat suasana hati masih bagus," kata Hyman.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/17/110101520/kesalahan-utama-yang-sering-terjadi-saat-mencari-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke