Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sondang Mahasiswa Aktivis Marhaen

Kompas.com - 10/12/2011, 05:52 WIB

Aktif berunjuk rasa

Anggota staf Divisi Advokasi pada Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Chrisbiantoro, mengatakan, Sondang dikenal aktif dalam unjuk rasa dan diskusi di kampus. ”Aktivis Hammurabi kerap berkumpul di Kontras untuk berdiskusi,” kata Chrisbiantoro.

Meskipun demikian, sepengetahuan dia, saat berunjuk rasa, Sondang belum pernah bertindak ekstrem dalam mengekspresikan diri. Sondang lebih sering melakukan aksi teatrikal.

Menurut Kontras, tiga hari sebelum membakar diri, Sondang menitipkan identitas dan telepon seluler kepada seseorang. Satu bulan sebelumnya, Sondang juga mengirim pesan singkat melalui telepon seluler kepada rekan aktivis di Kontras, yang berisi ingin menitipkan Hammurabi.

”Kami tidak mengerti maksud pesan itu sampai identitas pelaku aksi bakar diri diketahui,” kata Chrisbiantoro.

Di kalangan teman sekampus, Sondang juga dikenal aktif dalam kegiatan diskusi dan sosial. Pemuda ini juga dipandang sebagai mahasiswa cerdas, berpengetahuan luas, dan mudah bergaul.

Singkaro (23), teman satu jurusan dan satu angkatan dengan Sondang, kemarin, datang ke RSCM untuk menjenguk rekannya. ”Sudah dua bulan Sondang tidak terlihat di kampus,” ujarnya.

Pesan untuk Istana

Aksi membakar diri oleh Sondang mengundang keprihatinan para aktivis dan mahasiswa. Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Jaringan Kampus menggelar aksi damai, doa bersama, dan renungan di depan RSCM hingga Jumat malam.

Jaringan Kampus yakin tindakan Sondang membakar diri membawa pesan penting, yaitu keprihatinan terhadap kondisi bangsa. Lokasi aksi di depan Istana Negara menunjukkan keyakinan bahwa tempat tersebut merupakan sumber masalah bangsa.

”Kami akan terus menggalang dukungan dan menuntut pemerintah meminta maaf kepada rakyat,” kata Deny Ardiansyah, mahasiswa Universitas Bung Karno.

(BRO/RTS/ATK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com