Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi yang menyebutkan bahwa mata merah akibat terlalu sering bermain ponsel adalah tidak benar alias hoaks.
Narasi yang beredar
Informasi ini menyebar melalui pesan berantai maupun media sosial.
Berikut tangkapan layar pesan berantai yang menyebar luas di berbagai grup percakapan Whatsapp.
BAHAYA KECANDUAN MAIN HP BAGI ANAK, SEMOGA KEJADIAN INI BISA DIJADIKAN PELAJARAN! Seorang ibu menceritakan kisahnya tentang penyakit mata yang diderita anaknya akibat keseringan bermain hp. Lagi antri di poli RS Dian Harapan, ibu ini ketemu dengan anak berumur 10 tahun. Ternyata matanya sama dengan yang di derita anaknya, yang bernama Reyhan. Seperti ada darah dalam mata dan terus matanya bengkak. Cerita - cerita dengan mamanya eh ternyata sama juga karena selalu main hp. Untuk orang tua yang sayang dengan anaknya. Jangan sayang anak dengan cara yang salah, boleh main hp tapi jangan overdosis. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Lebih baik anak menangis karena minta main dari pada anak menangis karena matanya rusak, setuju? . Info dari : fb/Atie Unyil @denpasar.viral @jeg.bali.
Namun, posting-an Instagram tersebut kemudian dihapus. Narasi senada juga dibuat akun Instagram lainnya yaitu @duniapunyacerita, yang menulis sebagai berikut:
Info dari RSAL Dr.Mintohardjo
Umur 15 th pembuluh matanya pecah, karena kebanyakan main HP/tablet.
lebih lebih main HP sambil tiduran. mari sayangi mata kita.... cegah main HP terlalu lama.
Selengkapnya bisa dilihat di tautan ini.
Hasil konfirmasi dan penelusuran Kompas.com
Benarkah informasi yang disebutkan dalam pesan dan unggahan media sosial itu?
Saat dikonfirmasi langsung oleh Kompas.com, Dokter Spesialis Mata, dr. Ferdiriza Hamzah, Sp.M, membantah informasi itu.
Ia menyatakan bahwa informasi itu tidak benar alias hoaks.
Penjelasan mengenai hal ini disampaikan Ferdiriza melalui unggahan Twitter-nya, @ferdirivahamzah, Senin (9/7/2018).
“Mega super duper gigantic humongous HOAX,” twit dr. Ferdiriza.
Selanjutnya, Ferdiriza menjelaskan, selaput mata yang memerah disebut sebagai subconjunctival bleeding.
“Jadi ini namanya subconjunctival bleeding. Tidak berbahaya sama sekali karena 2 minggu darahnya terserap sendiri,” ujar dia.
Kondisi ini terjadi karena beberapa hal, di antaranya menggosok mata dengan sangat kencang, ada kelainan darah, mengonsumsi pengencer darah, bisa pula disebabkan bersin atau batuk yang terlalu kencang.
Faktor-faktor di atas menyebabkan pembuluh darah yang ada di balik selaput mata pecah dan mata menjadi merah.
Selengkapnya, baca penelusuran Kompas.com:
Viral, Foto Mata Merah karena Pembuluh Pecah akibat Main Ponsel, Ini Penjelasan Dokter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.