KOMPAS.com - Kita seringkali bisa menilai seorang pria dari pilihan ikat pinggang atau sabuk nya. Pasalnya, lebih dari sekadar penahan celana agar tak melorot, sabuk juga mempengaruhi penampilan dan gaya seseorang.
Sayangnya, tak semua pria paham cara memakai sabuk dengan benar. Padahal sama seperti dasi atau sepatu, ikat pinggang juga punya "aturan" khusus untuk memakainya.
Untuk acara dan dress code berbeda, kita perlu tahu sabuk mana yang patut dikenakan berdasarkan padu-padan warna, teksturnya, atau bentuk gespernya.
Namun, menemukan sabuk yang pas dan sempurna saat dipakai bukan hal yang susah. Berikut cara memilih ikat pinggang yang tepat.
Gaya formal
Untuk kode busana ini, pilihlah ikat pinggang dengan lebar 2,5 hingga 3,5 centimeter yang terbuat dari bahan kulit berkualitas, misalnya kulit anak sapi atau buaya.
Pilih warna tan, coklat, atau hitam seperti warna sepatu favorit kita untuk tampilan resmi. Hindari bentuk ikat pinggang yang aneh atau terlalu ramai.
Motif yang aneh hanya akan membuat perhatian orang tertuju pada ikat pinggang bukan penampilan kita yang rapi.
Pastikan ikat pinggang yang kita pakai serasi dengan sepatu. Pilih ikat pinggang dengan gesper logam berbentuk sederhana dengan tone emas atau perak. Pilihan ini memudahkan bila kita juga memakai perhiasan atau jam tangan dengan tone serupa.
Jika kita tidak ingin ikat pinggang yang terlalu standar, pilihan kulit bertekstur sederhana masih bisa diterima untuk memperindah tampilan.
Namun hindari sabuk yang bertekstur kasar atau tebal saat acara formal karena membuat tampilan tidak seimbang.
Gaya Kasual
Kita bisa memilih sabuk kasual dengan lebar bervariasi mulai dari bahan kulit tipis bergaya vintage, sabuk dengan motif anyaman tali, hingga sabuk dengan gesper yang besar.