KOMPAS.com - Selain menurunkan berat badan, intermittent fasting atau yang juga kerap disebut diet puasa memiliki banyak manfaat.
Seperti mengurangi inflamasi, memperlancar pencernaan, meningkatkan kesadaran mental, tidur lebih baik, hingga menjaga nafsu makanan bergula, dan adiksi makanan lainnya.
Namun, ada pula beberapa efek samping yang mungkin kamu rasakan saat awal, ketika baru menerapkan diet puasa ini.
Ahli gizi teregistrasi Stephanie Ferrari mengatakan, hal itu dikarenakan tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi terhadap perubahan ekstrem.
Baca juga: 3 Kelompok Orang yang Boleh Mencoba Diet Puasa
Sehingga, tubuh mungkin akan mengalami efek samping tertentu karena melakukan pembatasan makan yang tiba-tiba.
"Pada awalnya mungkin terasa sulit, tapi selama kamu tahu cara mengatasinya, maka kamu akan bisa bertahan menjalankan diet puasa, dan mendapatkan manfaatnya," kata Stephanie.
Jika kamu biasa makan 5-6 kali sehari, tubuh akan mengharapkan makanan pada waktu-waktu yang biasa kamu pakai untuk makan.
Menurut Stephanie, kehadiran hormon ghlerin bertanggungjawab atas rasa lapar tersebut.
Biasanya, rasa lapar memuncak pada waktu sarapan, makan siang dan makan malam serta sebagian diatur oleh asupan makanan.
Ketika pertama memulai diet puasa, level ghlerin akan terus meningkat sehingga kamu merasa lapar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.