Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 23/02/2021, 12:25 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Diabetes adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang harus diwaspadai.

Laman Healthline menjelaskan, diabetes adalah kondisi medis kronis di mana kadar gula atau glukosa menumpuk di aliran darah.

Hormon insulin membantu memindahkan glukosa dari darah ke sel-sel tubuh, sehingga glukosa dapat digunakan sebagai energi.

Namun, pada diabetes tipe 2, sel tubuh tidak dapat merespons insulin sebagaimana mestinya. Bahkan, pada tahap selanjutnya dari penyakit ini, tubuh juga mungkin tidak bisa menghasilakn cukup insulin.

Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi secara kronis, sehingga memicu munculnya beberapa gejala yang berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan serius.

Menurut Medical News Today, timbulnya diabetes tipe 2 bisa secara bertahap dan gejalanya bisa ringan di tahap awal.

Meski begitu, karena gejala awalnya sering kali hanya gejala ringan, banyak orang mungkin tidak menyadarinya dan membiarkan kondisi tersebut berkembang.

Semakin segera kita mengenali gejala dan melakukan perawatan serta melakukan perubahan gaya hidup, maka risiko komplikasi juga akan semakin rendah.

Beberapa gejala diabetes tipe 2 yang dapat dikenali sejak awal, di antaranya:

1. Sering buang air kecil
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal kita akan mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah.

Proses ini bisa menyebabkan seseorang buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari.

Baca juga: Sering Buang Air Kecil? Mungkin Ini Sebabnya

2. Meningkatnya rasa haus
Buang air kecil diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dalam darah. Namun, sering buang air kecil dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan.

Jika kondisi itu sering terjadi, maka seseorang akan mengalami dehidrasi sehingga merasa lebih haus dari biasanya.

Baca juga: 9 Penyebab Rasa Haus yang Tak Kunjung Hilang

3. Selalu lapar
Sistem pencernaan kita bekerja dengan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa. Glukosa digunakan tubuh sebagai bahan bakar saat beraktivitas.

Pada penderita diabetes, glukosa tidak bergerak seperti seharusnya dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Akibatnya, para penderita diabetes tipe 2 sering merasa lapar, bahkan meskipun baru saja mendapat asupan makanan.

Baca juga: Penyebab Cepat Lapar dan Cara Mengatasinya

4. Merasa sangat kelelahan
Diabetes tipe 2 bisa berdampak pada tingkat energi seseorang, yang menyebabkan orang tersebut sering merasa sangat kelelahan.

Kelelahan berlebih ini terjadi akibat kurangnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Baca juga: Waspada, Tanda-tanda Sindrom Kelelahan Kronis

5. Pengelihatan kabur
Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di amta kita, yang dapat menyebabkan pengelihatan menjadi kabur.

Pengelihatan kabur ini bisa terjadi hanya pada salah satu mata saja atau bisa kedua mata, serta bisa hilang dan timbul.

Jika kondisi ini dibiarkan tidak terobati, maka kerusakan pada pembuluh darah bisa menjadi lebih parah, termasuk kemungkinan terjadinya kehilangan pengelihatan permanen.

Baca juga: Lakukan Ini Agar Mata Terlihat Segar dan Jernih

6. Luka susah sembuh
Kadar gula darah yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat mengganggu sirkulasi darah.

Akibatnya, bahkan goresan atau luka kecil sekalipun mungkin butuh waktu hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh.

Padahal, penyembuhan luka yang lambat dapat meningkatkan risiko infeksi.

Baca juga: Perawatan Luka Kaki Pasien Diabetes untuk Cegah Amputasi

7. Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh.

Pada penderita diabetes tipe 2, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, sensasi kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki.

Kondisi ini dikenal dengan neuropati dan dapat semakin parah seiring berjalannya waktu, hingga menyebabkan komplikasi serius jika dibiarkan tak terobati.

Baca juga: Mengenal Sindrom Bokong Mati Rasa karena Kelamaan Duduk

8. Bercak kulit gelap
Bercak kulit gelap ini dapat terbentuk di lipatan leher, ketiak atau selangkangan.

Kondisi ini dikenal sebagai acanthosis nigricans, yang sensasinya mungkin terasa lembut dan bertekstur seperti beludru.

Baca juga: 5 Tanda Pola Makan Kita Buruk Bagi Kulit

9. Gatal dan infeksi jamur
Kelebihan gula dalam darah dan urin sama dengan memberi makan untuk jamur, yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi.

Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, seperti mulut, area intim dan ketiak.

Area yang terdampak biasanya akan terasa gatal, mungkin juga disertai dengan sensasi terbakar, kemerahan dan nyeri.

Baca juga: Awas Infeksi, Ini Kiat Mengatasi Kulit Tumit yang Pecah-pecah

Komplikasi
Mampu mengenali gejala awal diabetes tipe 2 dapat membuat kita mencari penanganan segera, mendapatkan perawatan yang tepat, hingga melakukan perubahan gaya hidup, yang dapat mencegah risiko komplikasi.

Tanpa perawatan, kadar gula darah yang terus-menerus tinggi juga dapat menyebabkan komplikasi yang parah dan dapat mengancam jiwa, seperti:

  • Penyakit jantung.
  • Stroke.
  • Kerusakan saraf atau neuropati.
  • Masalah kaki.
  • Penyakit ginjal, yang dapat menyebabkan seseorang butuh cuci darah.
  • Penyakit mata atau kehilangan pengelihatan.
  • Masalah seksual pada pria dan wanita.

Diabetes yang tidak terobati juga dapat menyebabkan sindrom hiperglikemik nonketotik hiperosmolar (HHNS), yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah parah dan terjadi terus-menerus.

Komplikasi mendadak ini cenderung dialami oleh kelompok orang tua.

Pada akhirnya, menjaga kadar gula darah tetap terkendali sangat penting untuk mencegah beberapa komplikasi.

Semakin lama kadar gula darah tidak terkontrol, semakin tinggi pula risiko timbulnya masalah kesehatan lainnya.

Membekali diri dengan informasi tentang cara mencegah diabetes lewat gaya hidup sehari-hari juga sangat membantu dalam menurunkan risiko terkena penyakit ini.

Baca juga: 6 Langkah Mengubah Pola Makan agar Prediabetes Tak Jadi Diabetes

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com