KOMPAS.com - Metode penanaman hidroponik bisa menjadi solusi bagi kita yang tak memiliki lahan cukup luas di rumah untuk menanam.
Adapun hidroponik adalah teknik bertani yang menggunakan air sebagai media tanamnya atau media suplai nutrisi.
Meski begitu, berkebun sayuran dengan cara hidroponik belum tentu menjamin pertumbuhan tanaman akan selalu sehat tanpa risiko kematian akibat hama dan penyakit. Apalagi pada jika tanaman tidak ditutupi oleh atap atau naungan.
Menurut buku Hidroponik Sayuran: untuk Hobi dan Bisnis yang ditulis oleh Kunto Heribowo dan NS Budiana (2014), hama dan penyakit dapat menurunkan mutu dan produksi sayuran hidroponik yang kita tanam.
Oleh karena itu, diperlukan monitoring harian untuk mendeteksi kehadirannya. Dengan deteksi dini, maka biaya pestisida dapat ditekan serendah mungkin.
Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan cara manual, menanam tanaman atraktan, atau menggunakan biopestisida.
Baca juga: Jangan Bingung, Ini 5 Cara Memilih Tanaman Hidroponik untuk Pemula
Beberapa jenis serangan hama dan penyakit pada tanaman hidroponik sayur, antara lain:
Ulat ini bisa merusak dan memakan daun muda dari tanaman hidroponik kita.
Gejala yang bisa diamati adalah bekas gigitan yang membuat daun berlubang seperti teranyam.
Kerusakan biasanya dimulai dari permukaan daun sebelah bawah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.