KOMPAS.com - Berpuasa bukan saja tentang menahan rasa lapar dan haus saja, namun juga harus mampu menahan emosi atau rasa marah.
Memang benar adanya marah tidak membatalkan puasa. Tetapi, sikap marah bisa menurunkan kualitas dari ibadah puasa itu sendiri.
Rasa amarah juga bagian dari nafsu yang perlu kita kendalikan selama berpuasa. Untuk itu, ada baiknya kita menghindari marah-marah pada suatu hal atau orang lain.
Berikut cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan amarah dalam diri selama berpuasa:
1. Kenali diri
Kita perlu mengetahui tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kita mulai kesal terhadap sesuatu. Jika kita mengenali tanda-tanda tersebut, akan lebih mudah untuk segera menenangkan diri.
Saat tubuh mulai bereaksi untuk marah. Cobalah untuk segera menjauh dari situasi tersebut, agar tidak semakin menyulut emosi.
Baca juga: Cara Mengontrol Emosi Agar Amarah Terkendali
2. Mengontrol ekspektasi terhadap suatu hal
“Begitu banyak kemarahan berasal dari harapan yang tidak realistis terhadap orang lain, kondisi, bahkan pada diri kita sendiri,” kata psikolog Bernard Golden, PhD, pendiri Anger Management Education.
Terutama pada saat berpuasa, kita biasanya sering berekspektasi orang lain akan mengerti dan memahami kita, atau pasangan lebih perhatian kepada kita, serta banyak hal lainnya.
Tentu berekspektasi bisa membuat kita menjadi frustasi dan kesal sendiri bila tidak kesampaian. Untuk itu, ada baiknya kita mengontrol ekspektasi tersebut.
3. Meditasi
Dalam sebuah penelitian, yang diterbitkan pada 2017 di Mindfulness, para peneliti menemukan bahwa peserta yang berlatih meditasi setiap hari selama tiga minggu, secara substansial bisa mengurangi perilaku agresifnya.
Selama bulan puasa, sebagai seorang muslim, kita bisa bermeditasi dengan berdzikir. Ini bisa membantu menentramkan hati.
Baca juga: 10 Manfaat Meditasi untuk Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
4. Tarik napas dalam-dalam