KOMPAS.com - Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan penyakit mematikan yang disebabkan penurunan fungsi organ dalam tersebut.
Ginjal berfungsi menyaring kelebihan cairan dan kotoran dalam darah sebelum dibuang dalam bentuk urin.
Penumpukan sisa metabolisme ini bisa berakibat fatal sehingga membutuhkan berbagai penanganan termasuk cuci darah rutin.
Penyakit ini menjadi salah satu pembunuh mematikan bagi warga dunia, termasuk Indonesia.
Baca juga: Mengenali Perubahan Urine yang Perlu Diwaspadai, Bisa Jadi Masalah Ginjal
Prevalensi penyakit ini lebih tinggi pada profesi tertentu, misalnya sopir karena konsumsi minuman berenergi dan soda yang lebih tinggi.
Mengacu pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2004, konsumsi minuman itu lebih dari tiga kali per bulan dapat meningkatkan risiko Penyakit Ginjal Kronis (PGK) hingga 25,8 kali.
Baca juga: 7 Kiat Menjaga Kesehatan Ginjal
Riset Johns Hopkins University itu membuktikan bahwa makanan berkualitas buruk bisa mempercepat penurunan fungsi ginjal seseorang yang sebelumnya normal. Misalnya saja makanan olahan, minuman manis, dan natrium.
Adapun orang yang merokok memiliki risiko 60 persen lebih tinggi mengidap penyakit ginjal.
Hanya satu persen orang tanpa gaya hidup tidak sehat tersebut yang menunjukkan gejala kerusakan ginjal lebih cepat dari seharusnya.
Baca juga: Selain Mudah Lelah, 7 Gejala Ini Ternyata Tanda Penyakit Ginjal
Alex Chang, ahli nefrologi yang memimpin penelitian ini, menilai perubahan gaya hidup bisa menjadi faktor penting untuk mencegah penyakit ginjal.
"Dengan makan dengan baik, berhenti merokok, dan mempertahankan berat badan normal, orang dapat melindungi ginjal mereka dan mencegah kerusakan di masa mendatang," ujarnya, dikutip dari laman National Kidney Foundation.
Untuk lebih menekan risiko terserang penyakit ginjal, ada lima pola makan yang bisa kita aplikasikan, yaitu:
WHO menganjurkan untuk membatasi konsumsi sodium 2.400 mg atau sekitar 1 sendok teh garam per hari.
Karena itu, pastikan untuk tidak terlalu sering melanggar anjuran ini untuk ginjal yang lebih sehat.
Hindari memasak makanan yang terlalu asin atau penggunaan garam terlalu banyak.
Perhatikan pula kadar natrium pada makanan kemasan yang biasanya cukup tinggi, seperti mi instan.
Baca juga: 5 Dampak yang Terjadi pada Tubuh jika Terlalu Banyak Konsumsi Garam
Daging sapi dan kambing memang lezat, apalagi jika diolah dengan rempah tradisional khas Indonesia.
Sayangnya, makanan tinggi protein, terutama yang mengandung protein hewani dalam jumlah besar, dapat membahayakan ginjal.
Seperti disebutkan di atas, konsumsi soda menjadi salah satu faktor utama menurunnya kerja ginjal.
Pasalnya, soda mengandung zat tambahan fosfor yang dapat merusak ginjal.
Selain itu, minuman ini juga minim faedah karena berkalori tinggi dan tidak mengandung nilai gizi.
Kita hidup di era makanan olahan tersedia begitu banyak di pasaran sehingga mudah tergiur godaannya.
Padahal efeknya bisa begitu buruk untuk kesehatan tubuh karena memiliki zat aditif natrium dan fosfor yang tinggi dan keduanya dapat memiliki efek negatif pada ginjal.
Baca juga: Ketahui, 13 Tanda Adanya Masalah pada Ginjal
Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi gula per hari maksimal 50 gram atau setara dengan empat sendok makan.
Terlalu banyak asupan gula bisa meningkatkan berbagai penyakit, termasuk obesitas dan diabetes yang kerap memicu kerusakan ginjal.
Baca juga: Kenali, Bahaya Minum Es Teh Manis Setiap Hari untuk Kesehatan Ginjal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.