Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Diet Terbaik dan Terburuk untuk Kesehatan Usus, Apa Saja?

Kompas.com - 09/07/2021, 15:22 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usus merupakan organ tubuh yang bekerja keras untuk mencerna makanan, menghasilkan vitamin yang membuat darah kita berfungsi dengan baik, serta membantu mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Memiliki usus yang sehat juga dapat bermanfaat untuk mengelola kesehatan mental dan mengendalikan nafsu makan kita.

Nah, untuk mendukung mikrobioma usus tetap seimbang, kita bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan probiotik dan serat (prebiotik). Selain itu, menghindari makanan-makanan yang tidak sehat bagi usus.

Diet terbaik bagi usus

Diet mediterania dinobatkan sebagai diet tersehat tahun 2021 oleh US News and World Report dan tidak sulit untuk mengetahui alasannya.

Sebab, diet ini tidak mengikuti aturan ketat dan lebih berfokus pada makan sehat secara holistik yang menekankan untuk banyak mengonsumsi biji-bijian, buah, sayuran, ikan, serta makanan dengan lemak sehat.

Karena diet mediterania memprioritaskan bahan-bahan sehat daripada mengurangi karbohidrat atau mengurangi kalori, ini menjadi salah satu pola makan yang paling mudah untuk diikuti.

Studi kesehatan usus terbesar American Gut Project menemukan bahwa indikator nomor satu dari mikrobioma yang sehat adalah berapa banyak makanan nabati yang berbeda (seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian) dikonsumsi seseorang secara teratur.

Diet mediterania juga dikenal sangat baik untuk diterapkan karena membatasi makanan olahan dan gula tambahan yang menjadi makanan terburuk bagi kesehatan usus.

Baca juga: Mengapa Diet Mediterania Bisa Amat Populer?

Tiga jenis diet terburuk bagi usus

Ada tiga jenis diet yang sebaiknya dihindari karena selain berdampak buruk untuk usus, beberapa diet ini juga tidak baik dilakukan dalam jangka panjang.

Yang pertama adalah diet ketogenik atau keto. Diet ini menghilangkan banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang sehat untuk mengurangi asupan karbohidrat secara drastis.

Keto cukup populer saat ini karena memfasilitasi penurunan berat badan yang cepat, tetapi aturannya yang membatasi makanan justru membuatnya sulit untuk diikuti dalam jangka panjang.

Ditambah lagi, diet ultra-tinggi lemak yang dipromosikan keto menimbulkan risiko jangka panjang bagi kesehatan usus kita.

Sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak dapat meningkatkan peradangan di usus, sementara diet yang lebih rendah lemak mengurangi peradangan.

Baca juga: Awas, Terlalu Banyak Makan Daging Berisiko Merusak Kesehatan Usus

Cara lain yang pasti dapat merusak kesehatan usus adalah dengan mengikuti diet rendah kalori yang drastis.

Memang, tidak ada yang salah dengan menetapkan tujuan nutrisi yang sehat dan seimbang, itu juga bisa termasuk menurunkan asupan kalori.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com