KOMPAS.com - Celana jeans merupakan salah satu item yang paling populer di dunia. Namun tahukah kamu bahwa pembuatan jeans juga bisa sangat merugikan lingkungan?
Meski digandrungi semua kalangan, jeans telah menjadi pembicaraan karena proses pembuatan dan distribusinya menggunakan sangat banyak air dan menghasilkan polusi.
Lalu apakah ini berarti kita harus menghindari beli jeans? Solusi ini ternyata bukan yang paling realistis untuk dilakukan.
Kita tidak perlu bereaksi terlalu ekstrem karena sudah banyak merek yang menawarkan jeans yang menggabungkan kualitas, daya tahan, dan produksi yang lebih ramah lingkungan.
Nah, bila kamu ingin membeli jeans, penting untuk mengingat dan mempertimbangkan tiga hal berikut ini:
1. Memakai bahan yang ramah lingkungan
Beberapa merek mulai menciptakan koleksi denim yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan memilih bahan serat yang dalam prosesnya tidak terlalu merusak lingkungan.
Bahan tersebut antara lain kapas organik bersertifikat GOTS, kapas daur ulang, serat Tencel, hingga serat rami.
Pemrosesan dengan bahan ini mengurangi konsumsi air dibanding penggunaan kapas biasa.
Berdasarkan penelitian, bahan kapas biasa membutuhkan 3.781 liter air untuk membuat satu celana, mulai dari penanaman kapas hingga pemrosesannya.
Selain itu penggunaan serat ramah lingkungan juga mengurangi penggunaan bahan kimia dan emisi karbon.
Baca juga: Cottonized Hemp, Bahan Ramah Lingkungan untuk Koleksi Terbaru Levis
2. Jeans yang tidak melakukan perjalanan jarak jauh
Dalam investigasi “Unraveled – The Life and Death of a Garment” yang diterbitkan pada bulan Juni, Maxine Bedat mengikuti perjalanan rata-rata celana jeans.
Perjalanan ini dimulai di sebuah perkebunan kapas di Texas dan berakhir di gudang Amazon setelah sebelumnya dijahit di Bangladesh.