Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan untuk Mampu Redakan Sakit Kepala dan Migrain

Kompas.com - Diperbarui 14/05/2023, 00:02 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Mendapatkan cukup cairan penting untuk semua aspek kesehatan, termasuk migrain, kata Brown.

Baca juga: Manfaat Semangka untuk Pria, Bisa Jadi Obat Kuat Alami

Sekitar satu dari tiga orang dengan migrain mengatakan dehidrasi adalah pemicunya, menurut American Migraine Foundation.

Teh herbal

Salah satu manfaat kesehatan dari kebiasaan minum teh adalah mampu mencegah dan mengurangi sakit kepala.

Efek yang dirasakan bisa berbeda tergantung jenis teh yang dikonsumsi.

Baca juga: 5 Manfaat Baik Kebiasaan Minum Teh, Efektif Turunkan Berat Badan

Ada beberapa bukti bahwa teh jahe dapat membantu mengatasi sakit kepala tegang, menurut Brown.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Phytotherapy Research menemukan bahwa minum setengah sendok teh bubuk jahe dalam air hangat membantu mengurangi keparahan migrain.

Kopi

Kandungan kafeinnya membuat kopi efektif mengobati sakit kepala namun konsumsi terlalu berlebihan juga bisa memicu penyakit ini.

Minum secangkir kopi bisa menjadi obat yang cepat untuk menghilangkan migrain dan sakit kepala.

Namun jika gejalanya terasa semakin parah, cobalah mengurangi dosis kopi yang diminum.

Baca juga: Sakit Kepala Terus-menerus? Ketahui 10 Penyebab dan Solusinya

Yoghurt

Penderita migrain seringkali mengalami gejala gastrointestinal, termasuk sembelit.

Oleh sebab itu, mengkonsumsi yoghurt dapat menjadi pengobatan terbaik untuk menghilangkan sakit kepala maupun meningkatkan kesehatan usus serta mencegah dehidrasi.

Brown menyarankan untuk memilih yogurt dengan campuran almond atau mete.

Baca juga: Yoghurt Dengan Aneka Rasa, Bagaimana Nilai Gizinya?

"Bagi sebagian orang, produk susu dapat meningkatkan tekanan sinus dan sakit kepala," katanya.

Brokoli

Perubahan kadar hormon dapat menyebabkan sakit kepala, terutama bagi wanita dengan migrain atau sakit kepala menstruasi. 

Penurunan kadar estrogen, yang terjadi tepat sebelum menstruasi dimulai, dapat memicu serangan, menurut Migraine Research Foundation.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com