Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2021, 08:07 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Eat This

"Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan melakukan diet yang tidak membatasi suplai insulin Anda," sambungnya.

Horowitz menyarankan, agar orang-orang mengonsumsi makanan yang terurai perlahan atau memiliki gula yang terbatas. Misalnya, protein, biji-bijian, dan sayuran.

3. Kebiasaan yang harus ditinggalkan

Sangat penting untuk membatasi atau menghindari minuman dengan gula tambahan, seperti soda yang dimaniskan dengan gula.

"Kandungan gula dari barang-barang yang biasa dikonsumsi bisa sangat tinggi," ujar Horowitz.

"Minuman ringan bersoda terdiri dari segenggam gula, artinya gula dalam sekaleng soda jauh lebih banyak daripada yang bisa ditangani tubuh Anda."

Sementara itu, dokter kedokteran fungsional dan pengobatan integratif di Richmond, Virginia, Aaron Hartman, MD menerangkan bahwa banyak makanan yang kita konsumsi bersifat diabetogenik.

Artinya, makanan diabetogenik berpotensi meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.

"Gula adalah salah satu makanan diabetogenik. Karbohidrat olahan juga termasuk. Aturan praktis pertama jika ingin mencegah diabetes adalah makan makanan segar," terang Hartman.

Agar seseorang bisa menghindari makanan diabetogenik, ia merekomendasikan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, salmon, alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun sebagai gantinya.

Sebab, makanan ini dapat mengurangi risiko diabetes dan penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan kanker.

Baca juga: Bagaimana Obesitas Jadi Pemicu Diabetes, Ini Penjelasannya...

Walau diabetes disebut sebagai pembunuh senyap, bukan berarti diabetes tidak dapat dicegah.

Cara untuk mencegah atau bahkan mengelola kadar gula darah agar tetap normal adalah dengan rutin melakukan aktivitas fisik.

"Olahraga meningkatkan otot Anda serta sensitivitas insulin," kata Hartman.

"Olahraga sederhana adalah cara yang bagus untuk membuat otot sensitif terhadap insulin dan juga membuat tubuh memanfaatkan insulin dengan lebih baik. Ini bisa berupa gerakan lembut, seperti berjalan," tambahnya.

Di sisi lain, ahli endokrinologi di The Ohio State University Wexner Medical Center, Kathleen Wyne, MD, Ph.D menjelaskan setiap aktivitas fisik dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan memperlambat perkembangan diabetes.

Karena aktivitas fisik bisa menjadi solusi pencegaha diabetes, American Diabetes Association sampai menerbitkan anjuran agar orang melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 menit, seperti jalan cepat, setiap minggu.

Baca juga: Kenai Gejala Pradiabetes, Lakukan Pencegahan Sebelum Jadi Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com