Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2021, 15:37 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Eat This

Ketika individu belajar memainkan alat musik --misalnya, aktivitas ini akan membantu mereka untuk memelajari tugas baru serta meningkatkan memori dan perhatian mereka.

"Semua kegiatan ini bermanfaat karena memaksa pasien untuk berpikir di luar tugas harian, membantu mereka melakukan banyak tugas serta membangun jalur dan koneksi saraf baru di otak," kata Yousuf.

Baca juga: 7 Latihan Otak di Pagi Hari untuk Menjernihkan Pikiran

3. Membangun koneksi dengan diri sendiri dan orang lain

"Aktivitas yoga dan meditasi menenangkan dan menciptakan peluang untuk terlibat dengan orang lain, yang mana sangat bermanfaat bagi pasien demensia dan alzheimer," catat Yousuf.

Berinteraksi dengan orang lain juga tidak kalah pentingnya. Menurut Yousuf, dengan memiliki teman "curhat", hal itu akan merangsang emosi positif dan membantu memori, fokus, perhatian, ucapan, serta bahasa kita.

4. Berolahraga

Yousuf menjelaskan hasil studi yang dilakukan para peneliti di Columbia University terkait manfaat berolahraga untuk otak.

"Individu yang berolahraga di treadmill selama 30 menit sehari akan menumbuhkan sel-sel baru di dentate gyrus," sebutnya.

Dentate gyrus adalah bagian dari hippocampus otak di lobus temporal yang berkaitan dengan fungsi memori.

"Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga mendorong pertumbuhan sel-sel otak baru yang penting untuk meningkatkan atau memertahankan fungsi memori."

"Olahraga teratur juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati seseorang, meski olahraga itu hanya sekadar berjalan kaki," terang Yousuf.

Baca juga: Rekomendasi Latihan Terbaik untuk Meningkatkan Fungsi Otak

5. Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan

Disebutkan Yousuf, setiap orang perlu mengurangi asupan daging merah dalam menu makanan harian.

Sebagai gantinya, ia menyarankan kita untuk lebih banyak mengonsumsi biji-bijian, sayuran, serta buah-buahan.

6. Memakan makanan anti-peradangan

"Diet kita memiliki dampak lebih besar bagi kesehatan otak daripada yang kita pahami," ujar Lisa Richards, ahli gizi dan penulis buku "Candida Diet".

Makanan anti-inflamasi yang ditemukan pada buah, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat bisa membantu menjaga kesehatan otak, menurut Richards.

"Dengan mengurangi peradangan dalam tubuh dan meningkatkan asupan senyawa nabati, kita dapat mencegah dan mengurangi kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas," tuturnya.

Lemak sehat dari protein tanpa lemak dan sumber nabati, sambung Richards, mampu mengurangi risiko peradangan sekaligus memberikan jenis lemak "baik" bagi otak.

"Kedua hal ini bisa dicapai melalui pola makan nabati," tuturnya lagi.

Baca juga: Ketahui, Asupan Terbaik untuk Lansia demi Jaga Kesehatan Otak

7. Hindari pola makan Barat

Menerapkan pola diet Barat (Western diet) yang sarat akan karbohidrat olahan, gula, dan lemak trans dapat berdampak buruk bagi fungsi memori, kognisi, dan emosi kita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com