Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2022, 15:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Meskipun saya tidak akan menganggap minyak canola sebagai hal terburuk yang dapat kita konsumsi, tetapi ada minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, atau wijen."

"Jadi, saya sebisa mungkin memilih minyak lainnya,” ujar ahli diet Liz Cook.

Ahli diet Mehak Naeem, yang juga bukan penggemar minyak canola, rupanya memiliki pemikiran serupa tentang minyak kedelai.

"Minyak kedelai harus dihindari karena mengandung lemak tidak stabil yang akan merusak nilai gizi dalam makanan," ujarnya.

Selain itu, Naeem berpendapat, minyak kedelai memiliki titik asap yang sangat rendah.

Artinya, minyak ini dapat dengan mudah membakar makanan kita.

  • Minyak sawit

Menurut Andrea Canada, Kepala Ahli Diet di Square Fare, minyak sawit umumnya digunakan sehari-hari sebagai pengganti lemak trans yang lebih tidak sehat.

Memang, minyak ini mengandung trigliserida rantai menengah (MCT) layaknya minyak lainnya. Namun, MCT di dalamnnya itu berbeda dari MCT yang memiliki manfaat kesehatan.

Selain itu, sebagian besar lemak dalam minyak sawit adalah lemak jenuh rantai panjang yang tidak sehat, karena meningkatkan kolesterol jahat.

  • Minyak kelapa

Meskipun ada beberapa ahli diet yang menyetujui penggunaan minyak kelapa, tak sedikit pula yang menyarankan agar tidak terlalu sering menggunakannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com