Selain anjing, kucing menjadi hewan yang banyak dipelihara orang sebagai teman di dalam rumah.
Tapi, si anabul yang satu ini tidak sekadar menjadi teman bermain saja. Sebab, kucing juga dapat membantu orang dengan autisme.
Dr. Judith menjelaskan bahwa kucing tidak melakukan kontak mata yang intens dan memahami batasan fisik seperlunya.
Kucing juga terbukti dapat meredakan perasaan stres pada anak autis.
Baca juga: 8 Alasan Ilmiah Untungnya Memelihara Kucing
Kuda tidak hanya cocok digunakan sebagai hewan untuk olahraga, namun juga mampu mengatasi trauma.
Dengan berinteraksi bersama kuda, orang yang mengalami trauma akan dibantu untuk mengeksplorasi perasaannya.
Di sisi lain, terapi trauma menggunakan kuda dapat membantu orang dalam mengatasi masalah berkomunikasi.
"Kuda memungkinkan membangun kepercayaan dan mengatasi ketakutan dengan mendorong ikatan dan rasa aman," kata Dr. Judith.
Untuk mengatasi kecemasan, Dr. Judith merekomendasikan orang untuk memelihara ikan.
Sebabnya adalah melihat ikan berenang di air dapat menenangkan gelombang otak, sekaligus menurunkan tekanan darah.
Baca juga: Mengapa Memelihara Ikan Hias Dapat Menghilangkan Stres?
Tak dipungkiri bahwa hewan yang satu ini dihindari banyak orang karena terlihat menakutkan.
Tapi jangan salah, ular justru bermanfaat untuk mengatasi gangguan bipolar, lho.
Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrim dan emosi tinggi.
Perubahan suasana hati ini tidak baik untuk kesehatan karena dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan untuk berpikir jernih.
Dr. Judith menjelaskan bahwa gerakan ular yang berirama di lengan dapat membantu orang menstabilkan suasana hatinya.
Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini Agar Tak Celaka Ketika Memelihara Ular