Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2022, 09:20 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menghilangkan lemak perut adalah tujuan yang membuat banyak orang merasa stres.

Penyebabnya, kita kerap sulit untuk menentukan makanan atau perilaku tertentu yang merupakan akar penyebab kenaikan berat badan itu.

Salah-salah, kita malah melakukan hal yang menggagalkan upaya kita untuk makan sehat dan menurunkan berat badan.

Itu sebabnya ahli diet sangat menekankan, bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan sekaligus mengecilkan perut untuk mempraktikkan pola makan yang lebih mindful alias berkesadaran.

Baca juga: Manfaat Mindful Eating untuk Turunkan Berat Badan

Nah, dilansir dari laman Eat This Not That, berikut ini terdapat beberapa kesalahan yang membuat kita kesulitan menghilangkan lemak perut.

1. Makan terlalu sedikit

Kita telah didoktrin untuk berpikir bahwa makan sesedikit mungkin adalah cara paling efektif untuk menurunkan berat badan, padahal pendekatan itu sering menjadi bumerang.

"Makan terlalu sedikit dapat menyebabkan peningkatan hasrat dan membuat kita merasa lebih tidak terkendali di sekitar makanan," kata Lisa Moskovitz, RD, ahli diet terdaftar di NY Nutrition.

"Ini juga bisa membuat kita memasuki zona kelaparan dan dapat memperlambat metabolisme kita melalui termogenesis adaptif," sambung dia.

2. Kurang mengonsumsi serat

Menurut ahli nutrisi Molly Hembree, MS, RD, LD, serat membantu kita tetap kenyang dan memutus siklus makan berlebihan yang dapat menyebabkan konsumsi kalori berlebih.

Tapi, oatmeal hambar bukan satu-satunya pilihan kita.

"Buah beri, idealnya blackberry atau rasberi, memiliki kandungan serat tinggi pada lima gram atau lebih per porsi," terangnya.

"Masukkan blackberry ke dalam oatmeal atau berikutnya rasberi ke dalam puding maupun yogurt," saran dia.

Baca juga: 5 Dampak Buruk Saat Tubuh Kekurangan Asupan Serat

3. Minum terlalu banyak kalori

Soda menyegarkan, namun kandungan gula di dalamnya bisa membahayakan glukosa dalam darah.Unsplash/Qasim Malick Soda menyegarkan, namun kandungan gula di dalamnya bisa membahayakan glukosa dalam darah.
Minuman berkalori tinggi sering kali membuat kita mengonsumsi lebih banyak kalori setiap hari daripada yang kita sadari.

Oleh sebab itu, jadikan air putih, air soda, dan es teh tanpa pemanis sebagai minuman pilihan yang lebih sehat.

"Kami memberi tahu pasien untuk mempertimbangkan kembali kalori yang dapat diminum seperti soft drink, jus yang manis, dan bahkan smoothie," kata chief medical officer di 9am health, Avantika Waring, MD.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com