KOMPAS.com - Lebih dari 3.000 spesies ular saat ini menghuni berbagai tempat di bumi, mulai dari Amerika Selatan, Afrika, hingga Asia Tenggara.
Dari jumlah tersebut 600 spesies merupakan ular berbisa dan 200 spesies ular dapat melukai dan membunuh manusia secara signifikan.
Selain berbisa, sebagian spesies ular yang masih berkeliaran di alam liar diketahui dapat tumbuh hingga ukuran yang besar bahkan raksasa.
Beberapa di antaranya juga memiliki kemampuan untuk melumpuhkan dan meremukkan mangsanya dengan cara dililit sebelum dilahap.
Baca juga: 18 Jenis Ular Piton di Indonesia, Ada yang Bisa Memangsa Manusia
Berkat kemampuan untuk melahap mangsa dalam ukuran yang besar, spesies ular tertentu dapat tumbuh hingga ukuran yang jumbo.
Dilansir dari A-Z Animals, setidaknya ada sepuluh spesies ular yang tercatat memiliki ukuran terbesar di dunia. Kira-kira, ada apa saja?
Mulga atau king brown snake merupakan spesies ular yang dapat tumbuh hingga panjang 11 kaki atau setara 335 centimeter.
Ular tersebut biasanya hidup di padang rumput, hutan, dan semak belukar di kawasan Australia Tengah.
Nah, mulga dengan nama ilmiah Pseudechis australis bisa dikenali dari sisiknya yang berwarna kuning dan cokelat.
Sisik pada mulga membantu spesies ular ini untuk menyamarkan diri ketika bergerak untuk memangsa kadal dan katak.
King cobra merupakan salah satu spesies ular berbisa yang tentunya tidak asing bagi orang Indonesia.
Selain mengantongi predikat sebagai ular dengan bisa mematikan, king cobra juga masuk dalam daftar ular terbesar di dunia.
Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari panjang tubuh king cobra yang mencapai 396 centimeter dan berat 9 kilogram.
Untuk diketahui, king cobra biasanya menghuni kawasan India dan Asia Tenggara dengan habitat di hutan hujan.
King cobra dapat dikenali dari sisik tubuhnya yang berwarna cokelat gelap-hitam dan dapat berdiri dengan membuka tudung ketika merasa terancam.
Baca juga: Perbedaan King Cobra dan Cobra, Ular Mematikan yang Sering Masuk Rumah
Sama seperti king cobra, boa constrictor yang dijuluki sebagai boa pembelit dapat tumbuh hingga panjang 396 centimeter.
Namun, spesies ular tersebut memiliki bobot yang lebih berat ketimbang king cobra, yakni seberat 27 kilogram.
Bibit ular jumbo sebenarnya sudah diwarisi oleh boa constrictor ketika spesies ular ini masih bayi.
Pasalnya boa constrictor mempunyai tubuh sepanjang 61 centimeter ketika baru dilahirkan.
Tidak mengherankan apabila boa constrictor masuk dalam daftar ular terbesar di dunia ketika tumbuh dewasa.
Ada pun, boa constrictor punya wilayah persebaran di Amerika Selatan dan biasanya menghuni hutan hujan dan semi gurun.
Spesies lainnya yang menyabet predikat sebagai ular dengan bisa mematikan sekaligus terbesar di dunia adalah black mamba (Dendroaspis polylepis).
Dalam hal ini, black mamba dapat tumbuh hingga panjang 426 centimeter dengan bobot seberat 1,3 kilogram.
Black mamba mempunyai daerah persebaran di kawasan Afrika Tengah dan Timur.
Baca juga: Mengenal Ular Black Mamba, Apa Saja yang Disantapnya?
Spesies ular yang masuk family Pythonidae dikenal memiliki ukuran tubuh yang besar, tak terkecuali african rock python.
African rock python dapat tumbuh hingga panjang 487 centimeter dengan bobot 113 kilogram.
African rock python yang disebut juga Python sebae dapat hidup di padang rumput dan sabana di kawasan Afrika.
Spesies ular tersebut patut diwaspadai lantaran dapat melilit mangsanya dengan cara melilit dan mencekik.
Biasanya african rock python memangsa buaya, kijang, babi hutan, dan binatang berukuran besar lainnya.
Sanca india merupakan salah satu spesies ular terbesar yang bisa tumbuh hingga panjang 610 centimeter bahkan lebih dengan berat 68 kilogram.
Sanca india yang disebut juga Python molurus biasanya memangsa mamalia dan burung kecil.
Dalam hal ini, spesies ular piton tersebut biasanya menghuni hutan di kawasan Pakistan, India, Nepal, dan Sri Lanka.
Seperti ular piton lainnya, sanca india menangkap mangsa dengan rahang yang kuat, lalu melilitkan tubuhnya untuk mencekik buruannya.
Baca juga: 9 Fakta Menarik Ular Piton, Tidak Berbisa tapi Mematikan
Spesies ular piton lainnya yang masuk dalam daftar teratas ular terbesar di dunia adalah piton burma atau Python bivitattus.
Piton burma dapat tumbuh hingga panjang 701 centimeter dan bobot seberat 90 kilogram.
Hewan melata tersebut dapat hidup di daerah rawa-rawa di kawasan Asia, termasuk China.
Seperti ular piton lainnya, piton burma dapat memangsa buruannya dengan cara melilitkan tubuh untuk mencekik.
Tubuh python amethystine atau sanca patola bisa mencapai 822 centimeter dan bobot seberat 14 kilogram.
Dalam hal ini, python amethystine betina biasanya memiliki ukuran lebih besar ketimbang si jantan.
Spesies ular tersebut punya derah persebaran di Indonesia, Papua Nugini dan Australia.
Python amethystine biasanya tinggal di hutan tropis, sabana, dan semak belukar.
Baca juga: 10 Jenis Ular Berbisa yang Ada di Indonesia
Ular sanca lainnya yang kembali masuk daftar teratas ular terbesar di dunia adalah sanca kembang alias python reticulated (python reticulatus).
Spesies ular tersebut dapat tumbuh hingga panjang 883 centimeter dan 270 kilogram.
Sanca batik alias ular sawah bisa dikenali dari tubuhnya yang berwarna kuning kecokelatan dan hitam.
Biasanya, sanca batik betina lebih besar ketimbang jantan dan punya derah persebaran di hutan hujan dan rawa di Asia Tenggara, termasuk Bangladesh dan Vietnam.
Ular terbesar di dunia yang diketahui masih berkeliaran di alam liar adalah green anaconda (Eunectes murinus).
Green anaconda menyabet predikat sebagai ular terbesar di dunia karena ular ini memiliki panjang tubuh hingga 914 centimeter dan berat 250 kilogram.
Tidak jauh berbeda dengan sanca kembang, green anaconda betina punya ukuran lebih panjang daripada jantan.
Spesies ular tersebut dapat ditemui di hutan hujan Amazon dan rawa-rawa di Brasil.
Green anaconda biasanya memangsa babi hutan atau rusa dengan cara melilitkan tubuhnya hingga si buruan mati.
Baca juga: Annie, Ular Anaconda Tertua di Dunia, Masuk Guinness World Records
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.