KOMPAS.com - Mengecilkan perut buncit merupakan satu langkah preventif untuk mencegah berbagai risiko penyakit kronis.
Tapi sayangnya, tidak sedikit orang yang merasa upayanya gagal dan langsung menyerah begitu saja.
Padahal, penyebab umum gagalnya metode mengecilkan perut buncit itu berasal dari kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari.
Ketika faktor penyebabnya sudah disadari, maka perubahan kebiasaan buruk dalam keseharian bisa diperbaiki dan perut buncit akan lebih mudah dihilangkan.
Baca juga: Cara Atasi Perut Buncit dengan Resistance Band, Mudah dan Murah
Cara mengecilkan perut buncit tidak melulu soal seberapa banyak kalori yang perlu dipangkas dalam asupan harian.
Tapi, kebiasaan buruk yang kita lakukan bisa berdampak besar pada hasil akhirnya.
Maka dari itu, coba perhatikan lagi sejumlah kebiasaan berikut ini yang membuat upaya mengecilkan perut buncit selalu gagal.
Makanan tidak sehat merupakan penyebab dari perut buncit. Seperti berlebihan mengonsumsi karbohidrat bertepung, lemak jenuh dan terlalu sering konsumsi makanan manis.
Menurut banyak penelitian, jumlah asupan karbohidrat setidaknya perlu dikurangi dalam keseharian.
Sebab, asupan karbohidrat yang dipangkas secara berkala dapat membantu menurunkan perut buncit sekaligus berat badan.
Baca juga: Jangan Percaya 5 Mitos soal Karbohidrat Ini
Suatu penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok juga dapat berkontribusi dalam menyebabkan penumpukkan lemak di perut buncit.
Jika ingin jumlah lemak visceral di perut berkurang, sebaiknya kurangi kebiasaan merokok secara perlahan sampai kita dapat berhenti total.
Saat menjalani program pengecilan perut buncit sebaiknya dilakukan dengan santai dan hati yang tenang.
Jangan terlalu terobsesi sampai membuat kita stres, sebab ketika hormon kortisol itu muncul, lemak di perut akan sulit dihilangkan.
Baca juga: Minum Air Hangat di Pagi Hari Bisa Bantu Hilangkan Perut Buncit?
Aktivitas fisik juga termasuk salah satu kunci sukses dalam mengurangi lemak perut secara signifikan.
Beberapa orang mungkin disarankan untuk melakukan olahraga dengan intesitas ringan, sedang atau bahkan tinggi sesuai dengan kapasitas tubuh masing-masing.
Sebelum memutuskan untuk melakukan jenis olahraganya, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter agar penurunan berat badan terasa lebih mudah.
Program pengecilan perut tentu akan gagal total jika kita masih suka minum alkohol.
Banyak penelitian telah menyebutkan bahwa alkohol juga mengandung kalori dan memicu penumpukkan lemak di perut.
Apalagi dampak alkohol pada tubuh juga bisa memicu kecemasan, depresi dan stres.
Maka dari itu, kurangi minum alkohol jika menginginkan perut yang rata atau paling tidak lingkar perutnya dalam batas ideal.
Pasalnya, air minum memainkan peran penting dalam metabolisme tubuh, termasuk peluruhan lemak.
Cara ini secara langsung dapat membantu mengurangi lebih banyak lemak di perut.
Menurut banyak penelitian, kebiasaan tidur larut malam atau begadang dapat menggagalkan beragam jenis diet yang tengah dijalani.
Sebab kebiasaan yang satu ini bisa memicu produksi hormon penyebab stres dan secara langsung menyebabkan peradangan dan penumpukkan lemak perut.
Baca juga: Asupan Kaya Nutrisi yang Bantu Bakar Lemak Perut, Sudah Tahu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.