Menurut Ahli Alergi dan Imun, Julie Wendt, saluran hidung yang kering saat udara terasa kering atau akibat efek samping penggunaan antihistamin dan semprotan hidung dapat mengakibatkan produksi lendir bertambah, yang memicu hidung tersumbat dan terasa sesak.
Untuk mengatasi masalah ini, nyalakan humidifier di kamar guna ke dalam meningkatkan tingkat kelembapan alami menjadi 30 hingga 50 persen, dan simpan di samping tempat tidur.
Baca juga: Simak, Posisi yang Benar untuk Meletakkan Humidifier di Kamar Tidur
Menggunakan saline nasal spray yang tidak mengeringkan juga dapat membantu.
Lalu, sesuaikan penggunaan obat tertentu dengan petunjuknya, atau hentikan total penggunaannya.
Infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus atau bakteri, seperti pilek, flu, dan COVID-19 merupakan salah satu penyebab utama hidung tersumbat.
Untuk mengatasi pilek atau flu biasa, kita bisa menggunakan obat bebas yang dijual di pasaran, seperti obat flu yang mengandung antihistamin dan dekongestan hidung.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Saluran Pernapasan di Tengah Pandemi Covid-19
Namun jika mengalami infeksi bakteri, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan antibiotik.
Lalu jika belum membaik setelah beberapa minggu, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Kami melihat ini pada pasien dengan tiroid rendah, pria yang lebih tua, dan juga wanita hamil pada trimester ketiga," ujar Wendt.
Hidung tersumbat akibat fluktuasi hormon ini harus didiagnosis oleh dokter.
Baca juga: 6 Essential Oil yang Bantu Mengatasi Hidung Tersumbat
Dalam kasus kehamilan, kemungkinan dokter akan langsung mengobatinya, namun untuk masalah tiroid atau testosteron rendah, perlu bekonsultasi dengan dokter untuk mengkalibrasi level hormon.
Meski tidak umum, hidung tersumbat juga bisa disebabkan oleh adanya perubahan kondisi lingkungan yang disebut sebagai rhinitis vasomotor (VMR).
Biasanya, ini terjadi ketika ada perubahan suhu, kelembapan, dan tekanan barometrik.