"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menyelidiki bagaimana makan yang dibatasi waktu dapat membantu orang dengan gangguan sensitivitas insulin dan diabetes tipe 2," lanjut Lin.
Penting untuk dicatat bahwa hasil penelitian terkait penurunan berat badan mungkin tidak dapat dipukul rata pada semua orang jika membandingkan kedua diet itu dalam jangka panjang.
Tetapi secara keseluruhan, sebuah studi yang diterbitkan pada Januari 2023 di Journal of American Heart Association menemukan setelah enam tahun, orang yang membatasi kalori harian kehilangan lebih banyak berat badan daripada mereka yang melanjutkan diet puasa intermiten.
Pasalnya puasa intermiten memiliki kecenderungan untuk membuat orang "kalap" di waktu makan. Secara tidak langsung, risiko kenaikan berat badan dapat terjadi dari waktu ke waktu.
Kendati demikian, diet bukanlah satu-satunya cara untuk memiliki berat badan ideal.
Ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan mulai dari aktivitas fisik seperti olahraga untuk mendorong pembakaran kalori tambahan dan menyehatkan tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: 3 Cara Menerapkan Defisit Kalori untuk Menurunkan Berat Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.