"Temuan ini memberikan implikasi yang jelas tentang pentingnya diet yang seimbang."
"Tentunya, dengan makanan tertentu tadi, yaitu biji-bijian, buah, sayuran non-tepung, kacang-kacangan, dan minyak tak jenuh, demi meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit," ujar Pasquariello.
Baca juga: Radio Taiso, Rahasia Panjang Umur Orang Okinawa
"Temuan ini juga menggarisbawahi bagaimana, dengan melakukan hal tersebut, kita juga dapat memerhatikan dampak lingkungan kita."
Trista Best, MPH, RD, LD, dari Balance One Nutrition setuju dengan penilaian temuan ini, tetapi memberikan satu peringatan penting.
"Penelitian ini tidak memberikan informasi rinci tentang hambatan atau tantangan spesifik yang mungkin dihadapi individu dalam menjalankan pola makan yang berkelanjutan," kata Best.
Baca juga: Riset Ungkap Asupan Taurin Jadi Resep Panjang Umur
"Studi ini menyebutkan bahwa faktor-faktor seperti kondisi kesehatan, larangan agama, status sosial ekonomi, dan ketersediaan makanan dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengikuti pola makan seperti itu."
"Namun, penelitian ini tidak membahas secara mendalam tentang strategi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut," tutur Best.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.