Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Banyak Air Putih Bantu Turunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?

Kompas.com, 30 Agustus 2023, 09:30 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Sering dikatakan, jika kita mencoba menurunkan berat badan, salah satu hal yang harus dilakukan setiap hari adalah minum banyak air putih.

Lalu, saran tersebut datang dengan banyak versi, bahkan ada yang menyebut minum sebanyak 4,5 liter sehari.

Klaim dari pemahaman tersebut adalah, air putih membantu membakar kalori dan mengurangi nafsu makan, yang pada akhirnya akan menurunkan berat badan.

Namun, meskipun kita semua mungkin berharap menurunkan berat badan semudah ini, sayangnya hanya ada sedikit bukti yang mendukung klaim tersebut.

Duane Mellor, Pemimpin Pengobatan dan Nutrisi Berbasis Bukti, Aston Medical School, Aston University menguraikan pandangannya mengenai pemahaman ini.

Baca juga: Penjelasan Mengapa Bayi Tak Boleh Diberi Air Putih

Mitos 1: air membantu membakar kalori

Sebuah penelitian kecil yang dilakukan terhadap 14 orang dewasa muda mengungkap, minum 500 ml air putih dapat meningkatkan pengeluaran energi saat istirahat hingga sekitar 24 persen.

Meskipun hal ini mungkin terdengar hebat, efek ini hanya berlangsung selama satu jam. Dan, ini tidak akan menghasilkan perbedaan yang besar.

Untuk orang dewasa dengan berat badan rata-rata 70 kg, mereka hanya akan menggunakan tambahan 20 kalori - seperempat biskuit - untuk setiap 500 ml air yang mereka minum.

Penelitian lain yang dilakukan terhadap delapan orang dewasa muda hanya melihat adanya peningkatan pengeluaran energi ketika air yang diminum adalah air dingin. Dengan peningkatan kalori yang dibakar hanya empat persen.

Menurut Duane Mellor, hal ini terjadi mungkin karena tubuh perlu menggunakan lebih banyak energi untuk menaikkan suhu air ke suhu tubuh.

Atau karena tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk menyaring peningkatan volume cairan melalui ginjal. Dan sekali lagi, efek ini hanya terlihat sekitar satu jam.

Baca juga: Benarkah Rutin Minum Air Putih Ampuh Menghidrasi Kulit? Ini Faktanya..

"Jadi, meskipun secara ilmiah hal ini mungkin saja terjadi, peningkatan bersih kalori yang dibakar sebenarnya sangat kecil," ungkap Duane Mellor.

Sebagai contoh, bahkan jika kita minum 1,5 liter air ekstra per hari, itu akan menghemat lebih sedikit kalori daripada yang kita dapatkan dari sepotong roti.

Perlu juga dicatat, semua penelitian ini dilakukan pada orang dewasa muda yang sehat.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah efek ini juga terlihat pada kelompok lain, seperti orang dewasa paruh baya dan orang dewasa yang lebih tua.

Mitos 2: air putih saat makan mengurangi nafsu makan

Duane Mellor menyebut, klaim ini lagi-lagi tampaknya masuk akal, karena jika perut setidaknya sebagian terisi air, maka akan ada lebih sedikit ruang untuk makanan - sehingga kita akan makan lebih sedikit.

Sejumlah penelitian sebenarnya mendukung hal ini, terutama yang dilakukan pada orang dewasa paruh baya dan lanjut usia.

Ini juga menjadi alasan mengapa orang yang sedang tidak sehat atau memiliki nafsu makan yang buruk disarankan untuk tidak minum sebelum makan, karena dapat menyebabkan kurang makan.

"Namun bagi orang yang ingin menurunkan berat badan, ilmu pengetahuannya sedikit lebih sederhana," sambung Duane Mellor.

Baca juga: Bukan 8 Gelas, Ini Jumlah Ideal Air Putih yang Harus Diminum Per Hari

Sebuah penelitian menunjukkan, orang dewasa paruh baya dan lebih tua kehilangan dua kilogram selama 12 minggu, ketika mereka minum air sebelum makan dibandingkan dengan orang yang tidak minum air saat makan.

Peserta yang lebih muda (berusia 21-35 tahun) di sisi lain tidak kehilangan berat badan, terlepas dari apakah mereka minum air sebelum makan atau tidak.

Namun karena penelitian ini tidak menggunakan blinding (di mana informasi yang dapat memengaruhi peserta tidak diberikan hingga percobaan selesai), itu berarti peserta mungkin telah menyadari mengapa mereka minum air sebelum makan.

Hal ini mungkin membuat beberapa partisipan dengan sengaja mengubah jumlah makanan yang mereka makan dengan harapan hal itu dapat meningkatkan perubahan berat badan mereka.

Meski demikian, kata Duane Mellor, hal ini tidak menjelaskan mengapa efeknya tidak terlihat pada orang dewasa muda, jadi penting bagi penelitian selanjutnya untuk menyelidiki mengapa hal ini terjadi.

Tantangan lain dari penelitian semacam ini adalah bahwa penelitian ini hanya berfokus pada apakah partisipan makan lebih sedikit selama satu kali makan dalam sehari setelah minum air putih.

Meskipun hal ini mungkin menunjukkan potensi untuk menurunkan berat badan, hanya ada sedikit bukti berkualitas yang menunjukkan, mengurangi nafsu makan secara umum dapat menurunkan berat badan dari waktu ke waktu.

Baca juga: Minum Lebih Banyak Air Putih Ampuh buat Diet, Benarkah?

"Mungkin hal ini disebabkan oleh dorongan biologis tubuh untuk memertahankan ukurannya," sebut Duane Mellor.

Karena alasan inilah tidak ada klaim yang dapat dibuat umum, tentang makanan yang membantu kita merasa kenyang lebih lama dengan mengacu pada penurunan berat badan.

Jadi, meskipun mungkin ada beberapa efek air putih yang menghilangkan nafsu makan, tampaknya hal ini tidak akan mengakibatkan perubahan berat badan dalam jangka panjang - dan mungkin disebabkan oleh perubahan pola makan yang kita lakukan secara sadar.

Air saja tidak cukup

Ada alasan yang cukup bagus mengapa air saja tidak terlalu efektif dalam mengatur nafsu makan. Jika iya, manusia prasejarah mungkin akan kelaparan.

Namun, meskipun nafsu makan dan rasa kenyang - merasa kenyang dan tidak ingin makan lagi - tidak sepenuhnya selaras dengan kemampuan untuk menurunkan berat badan, hal ini bisa menjadi titik awal yang membantu.

"Bagian yang membantu kita merasa kenyang adalah perut," ujar Duane Mellor.

Saat makanan masuk ke dalam perut, makanan akan memicu reseptor peregangan yang pada gilirannya menyebabkan pelepasan hormon yang memberi tahu bahwa kita sudah kenyang.

Tapi karena air adalah cairan, kata Duane Mellor, maka air dengan cepat dikosongkan dari perut - yang berarti air tidak membuat kita kenyang.

Baca juga: Minum Air Putih Setelah Berolahraga, Benarkah Perlu?

Yang lebih menarik lagi, karena bentuk perut, cairan dapat melewati kandungan makanan semi-padat yang sedang dicerna di bagian bawah perut.

Ini berarti bahwa air masih dapat dengan cepat dikosongkan dari perut. Jadi, meskipun dikonsumsi di akhir makan, hal ini mungkin tidak akan memperpanjang rasa kenyang.

"Jika kita sedang mencoba untuk makan lebih sedikit dan menurunkan berat badan, minum air dalam jumlah yang berlebihan mungkin bukan solusi yang baik," ungkap Duane Mellor.

Baca juga: 8 Reaksi Tubuh Saat Minum 8 Gelas Air Putih Sehari

Tetapi ada bukti yang menunjukkan, ketika air dicampur dengan zat lain (seperti serat, sup, atau saus sayuran), hal ini dapat menunda seberapa cepat perut mengosongkan isinya - yang berarti kita akan merasa kenyang lebih lama.

Duane Mellor lalu mengingatkan, meskipun air putih tidak dapat membantu menurunkan berat badan secara langsung, air putih masih dapat membantu menurunkan berat badan karena air putih adalah minuman tersehat yang dapat kita pilih.

Sehingga, kata Duane Mellor, mengganti minuman berkalori tinggi seperti soda dan alkohol dengan air putih dapat menjadi cara mudah untuk mengurangi kalori yang kita konsumsi setiap hari, yang dapat membantu menurunkan berat badan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau