Tidak harus sesuatu yang baru atau besar, tetapi sesuatu yang memberi rasa pencapaian. Mungkin dengan mengikuti kelas, mencoba kerajinan baru, menjadi sukarelawan, atau memulai berkebun.
Dengan begitu, otak akan terstimulasi sehingga membantu menjaga kondisinya agar tetap optimal.
Baca juga: 9 Hobi Slow Living agar Hidup Lebih Bahagia dan Tenang
Sedikit berbeda dari yang sudah disebutkan dan, mungkin saja, dari yang kamu bayangkan, tips kali ini adalah untuk memberikan waktu bagi otak untuk beristirahat.
Meskipun kebosanan sering dipandang sebagai keadaan pikiran yang negatif, menurut Dr. Kumentas, sebuah penelitian menemukan bahwa waktu senggang ini sebenarnya dapat memicu peningkatan kreativitas, refleksi diri, dan keterampilan dalam memecahkan masalah.
“Penelitian menunjukkan bahwa kebosanan dapat mendorong individu untuk mencari kegiatan yang lebih merangsang dan kreatif, bahkan mendorong petualangan dalam pikiran, yang mana berkontribusi terhadap perencanaan masa depan dan pengembangan pribadi,” kata Dr. Kumentas.
Ia menambahkan bahwa kebosanan juga dapat menjadi alat motivasi, mendorong individu untuk mengejar tujuan baru dan peluang belajar.
Sekarang, cobalah luangkan waktu 20 hingga 30 menit setiap minggu untuk melatih kesadaran dan mengamati lingkungan di sekitar tanpa ponsel, musik, TV, atau gangguan lainnya.
Meski bosan, tidak apa-apa! Pikirkan bahwa hal itu dapat bermanfaat bagi kesehatan jangka panjang otak di masa pertambahan usia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.