Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 13 September 2023, 15:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Byrdie

Tips perawatan jangka panjang

Ada pula perawatan jangka panjang yang perlu diperhatikan, seperti:

Jangan mengorek atau menggaruk tato

Waktu yang diperlukan untuk menyembuhkan tato sepenuhnya tergantung pada ukuran dan pelaksanaan tato, tetapi kemungkinan akan memakan waktu sekitar enam minggu.

Dan ingatlah, tato dengan tinta berwarna membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada tato yang tidak berwarna, terutama jika ukurannya besar atau di bagian dalam sendi.

Tato juga bisa menyebabkan trauma minimal pada kulit, sehingga cenderung lebih cepat sembuh.

Pada hari ketiga atau keempat, tato mulai mengelupas, yang mungkin terasa tidak nyaman atau gatal tetapi hindari mengorek dan menggaruk desainnya.

"Ketika penghalang kulit telah terganggu, seperti yang terjadi pada proses pembuatan tato, kulit bisa lebih rentan mengembangkan alergi terhadap lotion dan produk lain yang bersentuhan dengannya," kata Dr Leger.

Dengan kata lain, area tersebut masih akan tetap hipersensitif bahkan setelah tahap pengelupasan, jadi disarankan untuk tetap menjaga rutinitas pelembap kita.

Terus gunakan sabun dan losion tanpa pewangi, pewarna, dan parfum, serta tidak bercukur.

Hindari paparan sinar matahari terlalu lama dan kenakan sunscreen

Seiring berjalannya waktu, wajar jika tato mengalami perubahan, termasuk memudar.

"Menurut penelitian, tinta tato tetap tersuspensi di dermis dan ditahan di sana oleh jenis sel darah putih tertentu yang disebut makrofag," jelas Dr Lavriv.

Baca juga: Seniman Tato Berusia 106 Tahun Jadi Model Sampul Vogue Tertua

Fibroblast adalah jenis sel lain yang diketahui dapat menyerap partikel tinta, jadi bersama-sama, makrofag dan fibroblast mengikat partikel tinta yang cukup agar gambar tato tetap bertahan dan muncul di kulit.

Sel-sel ini bertahan selama bertahun-tahun, dan akhirnya ketika mati, molekul-molekul tinta akan diserap kembali oleh makrofag yang baru.

Tato akan menjadi bagian dari kulit kita, yang melibatkan kerontokan dan perubahan, jadi kita harus merawat tato dengan selalu memastikan kita memakai sunscreen.

Sebab, paparan sinar matahari dalam waktu lama dapat merusak kulit dan tato itu sendiri. Hindari juga penyamakan kulit agar tato tetap terlihat segar.

"Matahari akan menyebabkan tato memudar, terutama jika kita mendapatkan banyak paparan sinar matahari sejak dini, jadi pastikan untuk menutupinya atau mengoleskan SPF 30 atau lebih tinggi secara teratur jika berada di bawah sinar matahari," kata Dr Finney.

Hindari apa pun yang mengiritasi

Dr Finney menganjurkan untuk menghindari apa pun yang keras atau mengiritasi, seperti scrub eksfoliasi kulit.

Ia juga menambahkan, air panas (atau bahkan air yang lebih dingin, dalam waktu yang lama) juga harus dihindari.

"Saya menyarankan pasien untuk menghindari berenang atau berendam di kolam air panas setidaknya selama seminggu pertama," katanya.

Melembapkan kulit

"Bersikaplah lembut, jaga agar kulit tetap lembap, dan yang paling penting, jauhi sinar matahari," kata Dr Finney.

Ia pun merekomendasikan untuk mengaplikasikan produk berbasis petrolatum, setidaknya dua kali sehari saat merawat tato.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau