Dr Blashki juga mengatakan, apabila kita terjebak dalam doomscrolling atau menonton video yang menyedihkan secara online, kita perlu menyadari apakah hal itu sehat bagi mental atau tidak tidak dan mengontrol diri.
"Jika kita adalah orang yang sangat visual, sebaiknya kita mendapatkan berita-berita dari radio untuk mengurangi stres," tambahnya.
Emosi tinggi terjadi di sekitar peristiwa berita besar yang sering kali meluas menjadi perdebatan di media sosial, dan kita perlu menghindarinya.
"Sangat mudah untuk terseret dan terlibat ke dalam perdebatan emosional di dunia maya," kata Dr Carbone.
"Namun kenyataannya, sangat sulit untuk mengubah pendapat orang lain, dan sayangnya, beberapa orang tidak berada di sana untuk berdebat. Mereka mencoba memprovokasi dan membuat kita tertekan.
"Jadi, kita benar-benar harus tahu kapan kita tidak perlu terlibat dalam diskusi semacam itu," jelasnya.
Baca juga: Banjir Konten Konflik Israel-Hamas, Ini Kiatnya Jaga Kesehatan Mental
Cara lain untuk melindungi kesehatan mental selama peristiwa-peristiwa yang menyedihkan adalah dengan menjaga segala sesuatunya dalam perspektif yang positif.
"Sangat normal untuk mulai mengkhawatirkan dan memikirkan semua hal buruk yang terjadi," terang Dr Carbone.
Tapi, penting untuk diingat bahwa ada banyak orang yang secara aktif bekerja untuk menyelesaikan masalah apa pun dalam sebuah peristiwa konflik yang besar.
"Semoga saja, dalam kehidupan kebanyakan orang, ada juga hal-hal baik yang terjadi," katanya.
Baik Dr Blaskhi maupun Dr Carbone menyarankan kita untuk tetap merawat diri sebagai langkah yang bagus dalam menjaga kesehatan mental.
Beberapa cara merawat diri yang dapat dilakukan antara lain:
• Tetap aktif secara fisik, seperti berolahraga
• Makan dengan baik
• Tidur yang cukup