KOMPAS.com - Nama penyanyi Yuni Shara nangkring di deretan topik terpopuler (trending topic) Twitter sejak Jumat (16/4/2021).
Pada sebuah tangkap layar yang tersebar di Twitter, terlihat Yuni membalas dengan santai komentar-komentar nyinyir netizen soal pakaian yang digunakannya dalam sebuah unggahan di Instagram.
Dalam foto tersebut, ibu dua anak itu mengenakan kain Ulos Batak dan membiarkan bagian bahu serta lengannya terekspos.
"Berkali2 pergi umroh bajunya msh kurang kain,, apa yg didpt disana?" tulis salah satu warganet.
Namun, Yuni membalasnya dengan tetap santai dan sopan. "Tikasih atas perhatian nya ibu yang baik, Saya sedang memakai Ulos Batak, jadi justru kebanyakan kain inii hehe... InshaaaaAllah ibu saya bertanggung jawab atas diri saya sendiri," tulisnya.
Beberapa komentar menyinggung soal penampilan tubuh Yuni yang dianggap sudah terlihat menua meskipun wajahnya tampak masih cantik dan kencang.
"Kliatn jga ya tuanya di bgian badan n tangan walaupn mukanya tetap alus," tulis warganet lainnya.
Lagi-lagi, kakak dari penyanyi Krisdayanti itu memberikan balasan santai. "Kliatan dunk buu... kan memang sudah memasuki 46tahun????, Dan saya tampil apa adanya kog bu, gak di muda-mudain dan gak dipakein sarung tangan biar gak kliatan klo keriput. Sayaaa Santaaaaai bangeeet dengan keriput saya...... Malah ibu yang kurang santai liat nyaaaa heheeee...." tulis Yuni.
Yuni ternyata menyadari namanya ramai dibincangkan di Twitter. Rupanya, foto tersebut diunggahnya beberapa tahun lalu.
"Wah.... ini postingan 2-3 tahun lalu," tulisnya ketika mengunggah ulang tangkap layar ini melalui Instagram Story.
Respons Yuni dibanjiri pujian para netizen Twitter. Beberapa di antara mereka berharap bisa tetap santai dalam menghadapi kritik atau masalah, seperti yang dilakukan pelantun Jatuh Cinta Lagi itu.
"Yuni Shara, a pure definition of "Young outside, mature inside". Be like Yuni Shara (Yuni Shaar, definisi muda di luar, dewasa di dalam. Jadilah seperti Yuni Shara)," tulis seorang netizen.
"New level of sabar has been unlocked: yuni sharaa (level sabar baru terbuka: yuni shara)," tulis netizen lain melalui tweet-nya.
be like yuni shara pic.twitter.com/yG63YWzuts
— cherry-coloured funk (@howtodresvvell) April 16, 2021
Perundungan atau bullying pada kolom komentar media sosial adalah bagian dari online bullying.
Melansir Verywell Health, kolom komentar memang bisa menjadi tempat melontarkan penghinaan, ancaman, hingga pelecehan jika dibiarkan.
Laman tersebut mengutip studi Pew Research Center yang menemukan bahwa 22 persen atau satu dari lima pengguna internet pernah menjadi korban pelecehan online di kolom komentar di sebuah situs web.
Studi itu dipublikasikan pada 2014, di mana media sosial mungkin belum sangat berkembang seperti sekarang. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana parahnya bullying di media sosial saat ini, bukan?
Komentar di media sosial bisa sangat toksik karena beberapa hal, di antaranya:
Baca juga: 5 Tanda Kita Butuh Jeda Media Sosial
Membaca komentar-komentar negatif di media sosial dapat berdampak pada kesehatan mental kita.
Membaca komentar negatif bisa menjadi candu.