KOMPAS.com - Vasektomi bukanlah metode baru dalam prosedur kontrasepsi pria.
Kemunculannya sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan diperkirakan sekitar 50 juta orang di Amerika Serikat telah menjalani prosedur ini sebagai alat kontrasepsi yang aman dan efektif.
Meski begitu, beberapa pria merasa khawatir dengan metode vasektomi karena dianggap bisa mengurangi gairah bercinta serta memengaruhi performa seks.
Benarkan demikian?
Baca juga: Kapan Seorang Pria Boleh Berhubungan Seks setelah Vasektomi?
Vasektomi adalah metode kontrasepsi pria yang dilakukan dengan pembedahan kecil pada bagian skrotum dan testis.
Tujuan dari operasi kecil ini untuk memutus saluran sperma ke air mani, sehingga pada saat pria ejakulasi, sperma tidak lagi terdapat pada cairan yang keluar saat mencapai kenikmatan bercinta.
Vasektomi tidak bekerja seperti pil KB atau kondom yang bersifat sementara.
Alternatif iniadalah prosedur kontrasepsi yang aman, efektif dan nyaman dengan hasil permanen, karena tak perlu lagi menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya sebelum bercinta.
Sebenarnya tidak ada batasan usia untuk melakukan prosedur vasektomi.
Dalam hal ini, penting untuk mengambil langkah dan pemikiran jangka panjang yang harus didiskusikan dengan istri.
Baca juga: 7 Hal Penyebab Kehamilan Meski Sudah Pakai Kondom
Namun ada beberapa hal yang perlu diketahui seputar vasektomi berdasarkan usia.
Jika sejak masa remaja sudah berpikiran untuk tidak mau memiliki anak dari pasangan, mungkin harus menunda melakukan prosedur vasektomi.
Pasalnya, setiap negara tentu memiliki regulasi khusus terkait prosedur vasektomi. Minimal aturan ini perlu dipatuhi dengan menyesuaikan kondisi tubuh dan pola pikir jangka panjang.
Di usia ini, terlebih jika termasuk aktif secara seksual maka para ahli menyarankan untuk menggunakan kondom saja untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Jika di fase ini sudah berniat tidak ingin memiliki anak, maka usia 20-an merupakan usia yang tepat.