Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Intermiten Bisa Merusak Kehidupan Seksual Pria?

Kompas.com - 14/06/2023, 11:27 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Puasa intermiten biasa dijalani sebagian orang untuk alasan kesehatan dan penurunan berat badan.

Tetapi ada beberapa anggapan lain yang menyebut bahwa gaya hidup sehat yang satu ini bisa merusak kehidupan seksual, khususnya pada pria. Benarkah demikian?

Puasa intermiten adalah taktik penurunan berat badan yang sangat populer dengan menerapkan batasan makan di waktu-waktu tertentu.

Cara ini dilakukan dengan mengurangi waktu makan dengan berpuasa di waktu-waktu tertentu, sehingga tubuh didorong untuk membakar kalori dan lemak tambahan dalam periode kita berpuasa.

Baca juga: Puasa Intermiten Bisa Obati Diabetes Tipe 2, Benarkah? 

Tapi faktanya, Abbas Kanani, senior apoteker di Chemist Click mengatakan bahwa melewatkan waktu makan dapat berdampak pada sejumlah perubahan di tubuh, termasuk kadar gula darah, tingkat energi dan keseimbangan hormon.

"Meskipun puasa sesekali tidak mungkin memicu disfungsi ereksi, tapi pembatasan diet kronis dapat berpotensi mengganggu keseimbangan hormon dan metabolisme," katanya, seperti dilansir Dmarge.

Data baru yang ditinjau oleh Kanani dan timnya menunjukkan bahwa disfungsi ereksi merupakan satu gejala yang umum dialami pria di usia lanjut.

Namun bagaimana pengurangan asupan kalori dalam puasa intermiten bisa merusak kehidupan seksual?

Dalam hal ini, Kanani menyebutkan bahwa dengan tidak mengonsumsi makanan, hal itu dapat memengaruhi hormon secara signifikan, terutama testosteron.

Hormon ini penting karena bertanggung jawab pada hasrat seksual pada pria.

Asupan kalori yang tidak mencukupi dan nutrisi yang buruk bisa memicu penurunan produksi testosteron yang mengakibatkan kesulitan dalam mencapai dan mempertahankan ereksi.

Terkait dengan puasa intermiten, Kanani menyarankan agar para pria bisa menyeimbangkan pola makan bernutrisi dan bervariasi untuk memenuhi kebutuhan gizi yang penting agar fungsi tubuh berjalan normal dan optimal.

Asupan nutrisi yang sering memicu masalah pada hormon seks itu meliputi seng, vitamin D, asam lemak dan omega-3.

Baca juga: Ternyata, Puasa Intermiten Dapat Bantu Sembuhkan Kerusakan Saraf 

Ilustrasi disfungsi ereksiFreepik Ilustrasi disfungsi ereksi

Sejumlah nutrisi itu penting dalam mendukung kesehatan jantung dan fungsi kardiovaskular. Pada gilirannya jika dua faktor itu dijaga dengan baik, maka kehidupan seksual tidak akan terganggu.

Tetapi jika puasa intermiten tidak diseimbangi dengan pola makan bernutrisi, maka kehidupan seksual tentu saja dapat terganggu karenanya.

Di sisi lain, kurang makan juga bisa berdampak pada sisi psikologis yang mana memiliki dampak juga pada fungsi seksual.

Beberapa gangguannya memicu perasaan rendah diri, kecemasan hingga depresi akibat membatasi asupan kalori secara ekstrem.

Maka dari itu, saat menjalani diet apapun termasuk puasa intermiten, lebih baik diberi waktu agar melakukannya secara bertahap agar tidak terlalu ekstrem.

Cara ini juga dapat memberikan kesempatan bagi tubuh untuk menyesuaikan diri lebih dulu agar lebih siap dalam mengatur metabolisme yang berubah ketika berpuasa.

Baca juga: Apakah Cock Ring Membantu Mengatasi Disfungsi Ereksi? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com