Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesalahan Minum Smoothie yang Bikin Berat Badan Naik

Kompas.com - 10/07/2023, 09:20 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama ini, smoothie menjadi salah satu minuman yang sering dikonsumsi orang-orang diet untuk menurunkan berat badan dengan cara yang lebih sehat.

Sebab, smoothie biasanya berisi berbagai macam buah dan sayuran yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi.

Meskipun minuman ini tampaknya bergizi dan dapat membantu kita menurunkan berat badan.

Namun, para ahli juga mengatakan bahwa tak jarang smoothie juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Maka, untuk membuatnya lebih sehat, kita perlu berhati-hati memasukkan bahan-bahan dalam smoothie agar tidak terjadi lonjakan berat badan saat mengonsumsinya.

Baca juga: 5 Resep Smoothie Rendah Kalori untuk Turunkan Berat Badan

Kesalahan minum smoothie yang bikin berat badan naik

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut adalah beberapa kesalahan minum smoothie yang bikin berat badan naik, seperti dilansir dari laman Eat This Not That.

1. Kurangnya protein

Jika kita cermat dalam memilih bahan-bahan yang digunakan untuk membuat smoothie, minuman ini bisa menjadi cara yang cepat dan mudah untuk menambah asupan protein sehari-hari.

"Protein tidak hanya membantu membangun lebih banyak otot tanpa lemak dan mengurangi lemak tubuh, tapi protein juga dapat membantu kita merasa kenyang lebih lama," kata ahli gizi di Balance One Supplements, Trista Best, MPH, RD, LD.

Sementara itu, menurut ahli gizi, Mary Sabat MS, RDN, LD, memasukkan protein yang cukup (dan juga serat) sangat penting untuk smoothie yang sehat.

"Jika smoothie tidak memiliki komponen-komponen ini, maka tidak akan membuat seseorang merasa kenyang untuk waktu yang lama sehingga berpotensi meningkatkan konsumsi kalori dari sumber lain sepanjang hari," terangnya.

Faktanya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obesity menemukan bahwa ketika partisipan mengonsumsi sarapan rendah protein, rata-rata mereka mengonsumsi lebih banyak makanan pada waktu makan berikutnya.

Baca juga: Smoothie Jahe-Kunyit untuk Dongkrak Imunitas, Mau Coba?

Para peneliti percaya bahwa efek ini disebabkan oleh individu yang mengimbangi makanan rendah protein dengan meningkatkan asupan protein dengan makan lebih banyak di kemudian hari.

Studi ini juga menemukan bahwa ketika partisipan mengonsumsi sarapan berprotein lebih tinggi, mereka mengonsumsi lebih sedikit asupan makanan untuk makanan berikutnya.

Ini adalah salah satu cara bahwa tidak mendapatkan cukup protein terkadang dapat menyebabkan konsumsi kalori berlebih dan penambahan berat badan.

Untuk menambahkan lebih banyak protein ke dalam smoothie, cobalah menambahkan susu sapi, Greek yogurt, biji chia, atau bubuk protein favorit kita.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com