Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2023, 11:00 WIB
Putri Aulia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teman tapi mesra alias friends with benefits (FWB) adalah bentuk hubungan dua orang yang sebenarnya berteman untuk terlibat dalam aktivitas seksual tanpa komitmen emosional seperti halnya dalam hubungan romantis.

Hubungan semacam ini berada di tengah-tengah, antara persahabatan dan hubungan romantis. Namun, hubungan ini sebenarnya memiliki banyak dampak negatif bagi kedua pihak. 

Sesuai dengan namanya, hubungan friends with benefit (FWB) seringkali berawal dari hubungan pertemanan. Mereka yang terlibat dalam hubungan ini biasanya saling mengenal dengan baik, memiliki minat yang serupa, merasa peduli, serta menikmati waktu bersama.

“Benefit” dari hubungan FWB ini bisa termasuk hubungan seksual atau bentuk keintiman fisik lainnya seperti menonton film bersama, berciuman dan berpelukan.

Baca juga: 9 Fakta yang Menjelaskan Hubungan FWB Tidak akan Berhasil

Mereka yang terlibat dalam hubungan FWB ini tidak memiliki eksklusivitas. Artinya, mereka bebas untuk berkencan dengan orang lain jika mereka menginginkannya.

Hubungan FWB biasanya bersifat sementara. Hubungan ini dapat mengalami perkembangan menjadi hubungan yang lebih serius, kembali ke bentuk pertemenan semula, atau bahkan berakhir sama sekali.

Walau bagi sebagian orang "tidak terikat" dengan satu orang bisa menyenangkan, namun di balik kesenangan itu tersimpan risiko yang mengintai, yakni:

Risiko penyakit menular seksual

Fokus utama hubungan FWB ini adalah kebutuhan aktivitas intim tanpa komitmen. Hal ini lah yang menyebabkan munculnya risiko penyakit menular seksual.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, hubungan FWB ini tidak eksklusif dan mereka yang menjalaninya bisa bebas berkencan dengan orang lain jika mereka menginginkannya. Padahal, hubungan seks yang tidak aman sangat bersiko terkena penyakit kelamin, bahkan HIV.

Baca juga: Awas, Penyakit Menular Seksual Bisa Jadi Pintu Masuk HIV

Terjebak dengan perasaan mendalam

Aktivitas hubungan intim yang intens bisa saja menyebabkan salah satu pasangan memiliki perasaan lebih. Seringkali karena pelanggaran aturan yang telah ditetapkan sejak awal atau karena kehilangan minat dari salah satu pihak. 

Salah satu masalah besar dari hubungan semacam ini adalah kita jadi pihak yang terus menerus memberi, tanpa ada kepastian atau pengertian kita akan mendapat balasan. Tanpa ada komitmen, tak ada tanggung jawab dan rasa hormat dari masing-masing pihak. Tentu ini bisa sangat menyakitkan.

Sulit untuk mengembalikan ke pertemanan semula

Jika hubungan FWB berakhir buruk. Banyak orang merasa bahwa konsep hubungan 'tanpa ikatan' ini tidak sebanding dengan risiko dan konsekuensinya.

Pertemenan yang semula baik-baik saja karena kata-kata yang menyakitkan bisa saja hal ini tidak bisa mengembalikan pertemanan seperti semula.

Dengan kata lain, walau di awal kita merasa sudah membuat "perjanjian" atas hal-hal yang disepakati, pada akhirnya akan ada pihak yang merasa disakiti. 

Baca juga: 8 Tanda Hubungan Tak Bahagia Meski Saling Mencintai

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com