Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Produk Skincare Alami Benar-benar Baik untuk Kulit?

Kompas.com - 15/05/2024, 14:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, produk skincare berlabel alami atau natural banyak digemari.

Skicare berbahan alami ini diklaim lebih baik dan lebih sehat untuk kulit. Namun, apakah bahan-bahan alami dalam skincare benar-benar baik untuk kulit kita?

Terlebih bagi yang memiliki kulit lebih sensitif, produk skincare alami justru dapat membuat kulit alergi dan bahkan juga iritasi.

Nah, untuk mengetahui keamanan produk skincare alami, simak penjelasan selengkapnya seperti yang dilansir dari laman Cleveland Clinic, pada Selasa (15/5/2024) berikut ini.

Mengenal apa itu skincare alami

Alami mengacu pada bahan-bahan yang tidak dibuat di laboratorium dan berasal dari sumber-sumber seperti tumbuhan, tetapi sebenarnya istilah ini tidak cukup jelas.

Apalagi, ada banyak elemen alami yang tidak bisa kita gunakan di wajah. Misalnya, poison ivy, memang ini merupakan bahan alami, tetapi itu bukan bahan skincare yang baik.

Selain itu, ahli alergi, Dr Sandra Hong, MD, mencatat, tidak ada standar yang ditetapkan untuk produk-produk ini, dan tidak ada badan pengawas yang mewajibkan perusahaan membuatnya untuk membuktikan bahwa produk tersebut alami.

Baca juga: Memilih Skincare untuk Penderita Eksim, Apa yang Harus Diperhatikan?

Banyak produk yang menyebut diri mereka "alami" juga menggunakan terminologi lain yang dapat membantu kita untuk mengetahui lebih jauh. Misalnya:

  • Bebas pewangi: Produk-produk ini tidak mengandung wewangian alami atau sintetis. Tetapi, bebas pewangi tidak sama dengan tanpa pewangi, yang seringkali berarti bahwa bahan kimia telah ditambahkan untuk menutupi bau bahan lainnya.
  • Hipoalergenik: Istilah ini menunjukkan bahwa suatu produk dibuat dengan bahan-bahan yang tidak menyebabkan reaksi alergi, tetapi belum tentu dapat diandalkan.

Situs web FDA menjelaskan, tidak ada standar atau definisi yang mengatur penggunaan istilah hipoalergenik.

  • Tidak beracun: Kata yang umum ini pada dasarnya adalah istilah pemasaran yang dimaksudkan untuk menyampaikan gagasan bahwa suatu produk itu aman.
  • Organik: Produk organik menggunakan bahan-bahan yang ditanam tanpa pupuk sintetis, pestisida, atau bahan kimia lainnya.
  • Bebas paraben: Bahan kimia yang mengganggu hormon yang meniru estrogen dalam tubuh ini, digunakan sebagai pengawet dalam banyak produk skincare dan makeup. Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti kemandulan dan kanker.
  • Bebas PFAS: Zat per- dan poli-fluoroalkil (PFAS) adalah bahan kimia pengganggu hormon yang dapat memengaruhi tidur, tekanan darah, metabolisme, dan lainnya.
  • Bebas ftalat: Ftalat (phthalate) adalah bahan kimia pengganggu hormon yang terkadang digunakan sebagai bahan pelarut dalam produk skincare dan maekup. Bahan kimia ini dikaitkan dengan penurunan kualitas sperma, di antara masalah lainnya.
  • Bebas sulfat: Juga dikenal sebagai surfaktan, sulfat adalah bahan kimia yang membuat produk berbusa.

Bagaimana dengan skincare organik?

Menurtut FDA, produk skincare yang menampilkan label "organik" biasanya harus dibuat setidaknya dengan 95 persen bahan pertanian organik.

Sementara itu, produk yang mencantumkan label "100 persen organik" mungkin tidak mencantumkan segel organik, namun harus menampilkan nama dan alamat lembaga yang mengesahkan status organik tersebut.

Sedangkan produk yang berlabel "dibuat dari bahan-bahan organik" harus dibuat dengan setidaknya 70 persen bahan organik.

Itu berarti perusahaan tidak bisa menggunakan kata "organik" secara sembarangan. Tetapi, hanya karena sebuah produk organik, bukan berarti produk tersebut bagus untuk kulit. Sebab, bahan-bahan organik juga dapat menyebabkan masalah bagi banyak orang.

Baca juga: Hati-hati, Salah Pilih Produk Skincare Bisa Merusak Skin Barrier

Apakah produk skincare alami sebenarnya baik untuk kulit?

Kata "alami" pada dasarnya hanyalah sebuah tipu muslihat pemasaran, bukan standar yang harus dipenuhi oleh sebuah produk skincare.

Jadi, dalam produk skincare, bahan-bahan yang alami belum tentu lebih baik atau lebih aman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com