Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabir Surya Mineral dan Kimia, Mana yang Lebih Baik?

Kompas.com - 25/05/2024, 16:16 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Kita selalu disarankan menggunakan tabir surya sebelum beraktivitas di luar ruangan untuk menjaga kulit dari pengaruh sinar matahari. Namun pasti banyak yang masih bingung, haruskah kita menggunakan tabir surya mineral atau kimia?

Meskipun kedua jenis tabir surya ini memiliki tujuan yang sama, keduanya berbeda dalam bahan aktif dan cara kerjanya melindungi kulit dari sinar matahari yang berbahaya.

Dermatolog Taylor Bullock, MD, menjelaskan perbedaan utama antara tabir surya mineral dan kimia serta cara memilih yang tepat untukmu.

Perbedaan tabir surya mineral dan kimia

Tidak diragukan lagi bahwa kita harus melindugi kulit secara menyeluruh saat berada di bawah sinar matahari. Melakukan hal ini membantu kita menghindari sengatan matahari yang berlebihan dan dapat mengurangi risiko kanker kulit seperti melanoma.

Tabir surya mineral dan tabir surya kimia adalah dua jenis tabir surya utama yang akan kita lihat di pasaran — biasanya dapat dibedakan berdasarkan label di bagian depan, serta bahan-bahan yang tercantum di bagian belakang.

Baca juga: Memilih Tabir Surya Sesuai Kondisi Kulit

Bagaimana cara keduanya bekerja?

Berikut rincian kandungan kimia dan mineral tabir surya, dan seberapa baik keduanya bekerja.

Tabir surya mineral

Dikenal juga sebagai tabir surya organik atau fisik, tabir surya mineral dikenal memiliki tekstur yang lebih berat dan kental dibandingkan tabir surya kimia. “Tabir surya mineral terdiri dari mineral dan melindungi kulit dengan memantulkan sinar ultraviolet dari matahari,” jelas Dr. Bullock.

Di bagian belakang botol tabir surya mineral, kita akan menemukan bahan aktif seperti:

  • Seng oksida.
  • Titanium dioksida.

Bahan tabir surya mineral berfungsi sebagai tameng terhadap sinar matahari. Hal ini karena tabir surya itu berada di permukaan kulit, dan berfungsi memantulkan dan menyebarkan sinar UV dari kulit. Tabir surya mineral biasanya buram (tidak tembus pandang) saat diaplikasikan dan langsung berfungsi setelah diaplikasikan.

Tabir surya kimia

Tabir surya kimia mengandung bahan kimia. Tapi apa maksudnya? “Tabir surya kimia memberikan perlindungan terhadap sinar matahari dengan menyerap sinar matahari dan mencegahnya mencapai kulit,” jelas Dr. Bullock.

Tabir surya kimia mengandung senyawa kimia seperti:

  • Avobenzon.
  • Oksibenzon.
  • Oktinoksat.

Senyawa kimia dalam tabir surya kimia bekerja seperti spons untuk menyerap sinar UV dan kemudian mengubahnya menjadi panas, yang dilepaskan dari kulit. Tabir surya jenis ini biasanya transparan (tembus pandang) saat diaplikasikan dan memerlukan waktu untuk diserap ke dalam kulit sebelum menjadi efektif.

Baca juga: Tabir Surya Tidak Hanya Sunblock

Kelebihan dan kekurangan dari tabir surya mineral

Kelebihan

  • Baik untuk kulit sensitif. Tabir surya mineral umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh orang-orang dengan kulit sensitif atau mereka yang rentan terhadap alergi kulit. Bahan ini cenderung tidak menyebabkan iritasi atau reaksi alergi dibandingkan dengan tabir surya kimia. 

“Karena tabir surya mineral tidak mengandung bahan kimia, tabir surya ini lebih disukai untuk digunakan pada anak-anak,” kata Dr. Bullock.

  • Cocok untuk kulit berjerawat. Tabir surya mineral cenderung tidak menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat. Ini adalah pilihan yang baik untuk orang dengan kulit berminyak atau rentan berjerawat.
  • Perlindungan segera. Tabir surya mineral mulai bekerja segera setelah dioleskan ke kulit. Berbeda dengan tabir surya kimia, kita tidak perlu menunggu hingga tabir surya terserap sebelum keluar rumah di bawah sinar matahari.

Kekurangan

  • Aplikasi lebih sulit. Tabir surya mineral seringkali memiliki tekstur yang lebih kental dan lengket dibandingkan tabir surya kimia. Hal ini dapat membuat kulit terasa lebih berat. “Tabir surya mineral terkadang lebih sulit untuk dioleskan pada kulit,” tambah Dr. Bullock.
  • Meninggalkan lapisan putih pada kulit. Salah satu kelemahan umum dari tabir surya mineral adalah dapat meninggalkan lapisan putih pada kulit. Partikel seng oksida atau titanium dioksida dapat terlihat, terutama pada warna kulit yang lebih gelap. Namun beberapa formulasi modern dirancang untuk meminimalkan efek ini.

Baca juga: Tabir Surya dapat Menjadi Racun Setelah Dua Jam Pemakaian, Mengapa?

Kelebihan dan kekurangan dari tabir surya kimia

Kelebihan

  • Aplikasi mudah. Karena kandungannya, tabir surya kimiawi bisa lebih mudah diaplikasikan karena teksturnya yang lebih ringan dan mudah dibaurkan.
  • Transparan pada kulit. Berbeda dengan tabir surya mineral, tabir surya kimia biasanya transparan di kulit, tanpa meninggalkan lapisan putih.
  • Formulasi tahan air. Tabir surya kimia seringkali memiliki ketahanan air yang lebih baik dibandingkan tabir surya mineral. Produk ini dapat mempertahankan efektivitasnya untuk jangka waktu yang lebih lama saat terkena air atau keringat, menjadikannya pilihan yang baik untuk aktivitas luar ruangan dan berenang.

Kekurangan

  • Dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi. Karena bahan yang digunakan, tabir surya kimia memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan reaksi alergi pada beberapa kasus. “Tabir surya berbahan kimia dapat menyebabkan rasa terbakar jika mengenai mata,” Dr. Bullock memperingatkan.
  • Tidak langsung efektif. Tabir surya kimia biasanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menyerap sepenuhnya dan menjadi efektif setelah diaplikasikan. Penting untuk mengaplikasikannya terlebih dahulu sebelum terkena paparan sinar matahari untuk memastikan perlindungan yang tepat.
  • Penyerapan ke dalam kulit. Tabir surya kimia dirancang untuk diserap ke dalam kulit agar bekerja secara efektif. Ada beberapa kekhawatiran tentang penyerapan bahan kimia tabir surya tertentu ke dalam aliran darah.

Baca juga: Agar Kulit Sehat Perlu Berapa Banyak Memakai Tabir Surya?

Apakah tabir surya mineral lebih baik?

Secara keseluruhan, kamu mungkin pernah mendengar bahwa tabir surya mineral adalah pilihan yang lebih baik – tetapi sebagian besar tergantung pada preferensi.

“Baik tabir surya mineral maupun kimia memiliki manfaat masing-masing, namun pada akhirnya, tabir surya terbaik untuk kamu adalah tabir surya yang ingin kamu gunakan,” Dr. Bullock menekankan.

Tabir surya mineral telah menjadi pilihan utama dalam beberapa tahun terakhir setelah penelitian menunjukkan kekhawatiran terhadap bahan-bahan tertentu dalam tabir surya kimia seperti oxybenzone dan avobenzone.

Menurut sebuah penelitian tahun 2019, terdapat bukti bahwa bahan kimia aktif dalam tabir surya dapat diserap ke dalam aliran darah dan menyebabkan efek samping seperti ruam.

Sementara itu, dua bahan utama tabir surya mineral dianggap aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada tahun 2019.

Tentu saja, tabir surya mineral atau kimia bisa lebih baik daripada tidak menggunakan tabir surya sama sekali! Namun jika kamu bertanya-tanya bagaimana bahan-bahan tertentu dapat mempengaruhi tubuhmu, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan atau dokter kulit.

Baca juga: Apa Perbedaan Sunscreen Mineral dengan Kimia? Ini Kata Dokter Kulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com