Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Tak "Kebobolan" Setelah Melahirkan

Menurut Guru Besar Ilmu Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof.Biran Affandi, jarak kehamilan yang terlalu dekat bisa membahayakan kesehatan ibu dan bayi. "Idealnya jarak kehamilan antara 2-4 tahun," ujarnya di Jakarta (15/12).

Ia menjelaskan, mayoritas ibu sebenarnya belum mau hamil dulu setelah melahirkan. "Dari 5 juta kelahiran setiap tahunnya, yang menggunakan kontrasepsi baru 20 persen, akibatnya jarak kehamilan terlalu rapat," katanya.

Kontrasepsi sebenarnya bisa langsung digunakan setelah melahirkan. "Bisa juga saat operasi caesar sekalian dipasang, setelah melahirkan, atau sebelum pulang dari rumah sakit. Tidak perlu menunggu masa nifas selesai, karena biasanya malah tidak balik lagi," paparnya.

Metode kontrasepsi yang dapat dipilih usai persalinan adalah yang tidak memengaruhi produksi ASI dan bersifat jangka panjang, yaitu IUD (spiral) atau pun implan.

"Kedua kontrasepsi itu juga paling cepat mengembalikan kesuburan setelah kontrasepsi dilepas," katanya.

Penggunaan kontrasepsi jangka panjang dapat membuat ibu memiliki waktu dan perhatian cukup untuk mengurus anak, keluarga, dan dirinya sendiri karena pikirannya tidak terbagi dengan kehamilan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/12/16/124700520/agar-tak-kebobolan-setelah-melahirkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke