Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diboikot Karena Isu Kaepernick, Penjualan Online Nike Justru Meningkat

KOMPAS.com - Nike tengah mendapat serangan dari beberapa kalangan karena pemilihan Colin Kaepernick untuk ulang tahun ke-30 kampanye “Just Do It”. 

Bahkan Presiden AS Donald Trump pun ikut-ikutan dalam perdebatan di media sosial Twitter soal pemilihan Nike terhadap atlet yang dianggap tidak mau menghormati bendera dan lagu kebangsaan itu.

Kendati mendapat perundungan dan sejumlah aksi pemboikotan, penjualan online Nike justru dilaporkan naik. 

Dilansir dari Sole Collector, MarketWatch mempublikasikan temuan riset perusahaan e-commerce Edison Trends yang mengindikasikan penjualan label Swoosh meningkat selama Labor Day dibanding tahun lalu. 

Penjualan online Nike dilaporkan meningkat 31 persen dari hari Minggu ke Selasa, sehari setelah memulai kampanye. 

Sementara itu, pada tahun 2017, selama periode yang sama, penjualan online Nike hanya sekitar 17 persen.

Awal mula kontroversi

Peru diketahui, kotroversi ini muncul karena ada penolakan dari kubu yang berseberangan dengan tindakan Kaepernick, mantan pemain klub NFL 49ers, San Francisco di tahun 2016 lalu. 

Saat itu, Kaepernick melakukan aksi berlutut saat lagu kebangsaan dinyanyikan --bukan berdiri hormat-- untuk memberikan sikap penolakan atas kekejian dan ketidakadilan aparat penegak hukum di AS kepada warga keturunan Afrika.

Setelah dua tahun berselang, Nike menggandeng Kaepernick karena dipandang mampu menebarkan inspirasi dengan pilihan sikapnya tersebut. Bahkan, Nike ingin menyebarkan semangat yang sama kepada seluruh atlet-atlet muda.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/09/105347220/diboikot-karena-isu-kaepernick-penjualan-online-nike-justru-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke