Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Traveling Bisa Jadi Sarana Belajar Positif Bagi Anak

Psikolog anak Samanta Ananta, M. Psi adalah satu dari sekian banyak orang yang punya hobi traveling dan rutin berpergian bersama keluarga.

Menurutnya, traveling memberikan manfaat lebih bagi pengembangan diri anak. Misalnya, untuk mengajarkan kemandirian dan tanggung jawab.

"Jadi mengajarinya tidak cuma sekadar di rumah saja tapi dia tahu, oh ketika di luar dia enggak punya siapa-siapa, lho, cuma punya orangtua yang pergi sama dia," kata Samanta ketika ditemui pada acara kick off Koko Olimpiade 2019 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Ketika liburan, inisiatif anak juga lebih mudah timbul. "Misalnya, anak bawa tas sendiri karena dia lihat ibu dan bapaknya bawa koper berapa banyak,"  tambahnya.

Kemampuan anak untuk memecahkan masalah juga bisa diasah ketika traveling.  Misalnya, belajar membaca peta ketika tersasar di daerah atau negara yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.

Samanta sendiri pernah menerapkannya pada anak, misalnya ketika ia dan keluarga berlibur ke London, Inggris beberapa waktu lalu.

Saat itu, ia memilih tidak mengaktifkan wifi maupun membeli kartu sim setempat sehingga sambungan internet tidak bisa digunakan untuk penunjuk jalan.

Pada situasi tersebut, Samanta mengajarkan anak untuk membaca peta. Untungnya, London memang menyediakan banyak peta manual di beberapa titik bagi para pendatang yang mencari jalan.

Membeli peta memang mudah. Namun, Samanta tidak memilih opsi itu karena ingin menantang anak untuk menyelesaikan masalah.

"Itu mengajari anak survive. Kalau di rumah semua ada, dia cari akses apapun gampang. Tapi ketika di luar dia mau enggak mau melakukan," tuturnya.

Hal lainnya yang harus diperhatikan agar traveling memberi manfaat bagi anak adalah menentukan tujuan dan tipe liburan terlebih dahulu.

Setiap tipe liburan punya dampak berbeda bagi anak. Sebagai contoh, ketika traveling menggunakan mobil untuk menjelajah suatu daerah anak bisa diajarkan untuk mengingat rute jalan atau mengarahkan jalan sesuai dengan peta yang dibacanya.

Selain itu, aturan lalu lintas setempat juga bisa memberikan tambahan pengetahuan bagi anak.

"Kalau ke luar negeri, di sana lebih taat aturan terhadap sinyal lalu lintas. Jadi kita bisa ajari anak. Misal, kecepatan mobil berapa, harus ingetin orangtua," kata ibu satu anak itu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/24/100553920/traveling-bisa-jadi-sarana-belajar-positif-bagi-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke