Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Tidak Salah, Ketahui Tips Memilih Wewangian yang Paling Cocok

KOMPAS.com - Ada banyak wewangian yang bisa kita jumpai dan beli di toko. Karena begitu banyak pilihan, kita bahkan menjadi bingung menentukan mana yang cocok.

Memilih wewangian menjadi makin sulit karena aroma yang muncul bisa berbeda antara satu orang dengan yang lain.

Apalagi setelah disemprotkan, aroma parfum biasanya berubah dan berkembang sehingga wangi awal akan berbeda dengan keharuman akhirnya.

Belum lagi bila kita harus mencoba beberapa aroma, kita pasti akan bingung memilih karena hidung sudah terpapar berbagai jenis wangi yang berbeda.

Namun agar tidak kecewa dalam memilih, ada beberapa hal yang harus kita ketahui soal cara memilih wewangian yang tepat.

Simak tips berikut ini.

1. Sesuaikan selera

Wewangian dapat memengaruhi mood atau suasana hati kita. Karena hal ini bisa menjadi sesuatu yang sensitif bagi pemakai, sebaiknya pilih aroma yang sesuai dengan selera diri sendiri.

Dengan begitu aroma semerbak yang dipancarkan akan sesuai dengan apa yang diinginkan dan membuat aktivitas semakin bersemangat.

Pakar wewangian, Clayton Ilolahia menyarankan untuk mencari aroma yang dapat membuat mereka senang.

Misalnya saja aroma yang memberi kenangan, seperti mengingatkan pada hidangan favorit buatan ibu mereka, aroma bunga atau buah kesukaan, hingga aroma rumput tau tanah basah yang segar.

Jika tidak, pilihlah aroma yang aman, artinya aroma yang dapat diterima orang-orang di sekitar.

Namun kita juga dapat memilih aroma yang berani atau berbeda untuk menonjolkan penampilan yang unik.

2. Perhatikan cuaca

Walau Indonesia hanya memiliki dua musim, hal ini tetap harus diperhatikan agar kita tidak salah memilih wewangian.

Musim hujan mungkin akan membuat aroma menjadi tahan lama sebab kita cenderung beraktivitas di dalam ruangan dengan sedikit keringat.

Tapi, berbeda dengan musim kemarau yang membuat kita mudah berkeringat sehingga wewangian yang tidak tepat dapat mengakibatkan bau tidak sedap.

Intinya, perhatikan cuaca. Misalnya, untuk cuaca yang dingin, kita lebih cocok memakai aroma yang berat dan hangat, misalnya wangi kayu, rempah, atau oriental.

Sedangkan saat cuaca panas, orang lebih cocok memakai wangi bunga, herbal, jeruk, atau aroma air yang segar. Walau begitu, pilihannya terserah pada masing-masing orang.

Yang perlu diketahui adalah bahwa aroma itu akan mempengaruhi kesan orang terhadap dirimu.

Bayangkan bila saat cuaca panas, aroma yang keluar dari tubuhmu berkesan berat, misalnya bau tembakau, itu akan memberi kesan gerah. Lain jika kamu mengeluarkan keharuman yang segar.

3. Pelajari aroma

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui soal wewangian dan aromanya.

Kita tidak perlu mengetahui bahan dan aroma apa saja yang dipakai dalam campuran parfum. Namun kita harus memperhatikan aroma yang muncul, atau dikenal sebagai notes.

Notes dalam sebuah parfum biasanya muncul dalam tiga lapisan atau tahap: top, middle, dan base.

Top notes adalah aroma yang pertama tercium dan biasanya paling semerbak. Namun aroma ini tidak bertahan lama dan akan berganti aroma ke dua, yakni middle notes.

Middle notes adalah wangi yang tercium setelah beberapa saat. Wangi ini seringkali berfungsi sebagai penyeimbang dan mengantar kita ke aroma selanjutnya yang lebih bertahan, yakni base notes.

Base notes adalah aroma yang akan dicium orang-orang di sekitarmu karena baru muncul setelah beberapa saat dan akan menempel pada tubuhmu lebih lama.

Base notes biasanya memiliki karakter lebih berat dibanding middle notes atau top notes yang cenderung ringan.

Yang harus kamu tahu tentang notes ini adalah, mereka juga bereaksi tergantung situasi sekitar dan aroma tubuh seseorang. Misalnya, aroma yang tercium saat hawa dingin agak berbeda dibanding ketika cuaca panas.

Selain itu, wewangian yang dipakai seseorang, mungkin akan tercium sedikit berbeda pada orang lain karena tercampur keringat dan aroma tubuh masing-masing.

4. Memahami jenis dan keluarga aroma

Wewangian dibuat dari berbagai macam bahan yang memiliki aroma tertentu. Aroma-aroma itu dikelompokkan dalam jenis yang senada.

Masing-masing kelompok akan lebih cocok digunakan pada kesempatan yang berbeda, sekaligus untuk kepribadian masing-masing orang.

Nah, berikut adalah jenis-jenis aroma yang dikelompokkan dalam beberapa keluarga:

Oriental: Penamaan ini memang agak rancu, tapi istilah ini yang digunakan untuk menggambarkan wangi rempah, amber, dupa, damar, vanila, musk, dan lainnya.

Woody: Biasanya menggambarkan bau hutan, jadi bukan hanya kayu, melainkan juga tanah yang segar, nilam, kayu cedar, kayu cendana, lumut, vetiver, dan banyak lagi.

Green: Berbeda dengan kayu, "green" lebih menggambarkan kesegaran hutan atau ladang rumput segar yang luas, atau bau daun-daun segar yang baru dipotong.

Herbal: Sering disebut "aromatik". Termasuk di dalamnya adalah lavender, rosemary, mint, thyme, dan lain-lain.

Floral: Paling sering ditemukan di top dan middle notes. Biasanya ada wangi mawar, melati, ylang-ylang, bunga lili dan lainnya. umumnya berkesan manis.

Citrus: Seperti namanya, aromanya seperti keluarga jeruk, neroli, mandarin, jeruk, dan grapefruit adalah aroma yang masuk kategori ini. Termasuk di dalamnya bergamot, jeruk purut, yang populer karena kulitnya yang berbau segar.

Water atau kadang disebut Marine: Aromanya mengingatkan pada kesegaran lautan atau aroma segar yang tercium saat hujan turun.

Fruity: Semua aroma buah masuk kategori ini kecuali jeruk-jerukan. Pikirkan buah persik segar, beri liar, atau wangi apel.

Jangan sampai kita salah memilih aroma yang membuat penampilan menjadi berbeda dan aneh.

Setelah mengetahui mana yang kita sukai, cari tahu hal apa yang membuat kita menyukainya.

Salah satunya adalah mencatat bahan-bahan yang terkandung dalam wewangian yang kita pilih. Selanjutnya kita bisa memilih aroma sendiri yang kita anggap paling cocok.

Jika kamu suka dengan apa yang dipakai seseorang, kamu juga bisa memakai parfum yang sama atau yang wanginya mirip dan senada.

Meski begitu, sebaiknya tidak menyamai aroma orang yang sering bertemu denganmu. Kamu bakal tidak memiliki kekhasan aroma nantinya.

6. Ketahui aroma klasik

Hal lain yang perlu dipertimbangkan saat memilih wewangian adalah tingat kepopuleran. Ada beberapa aroma yang sangat sukses di pasaran karena wanginya yang khas.

Namun ada juga wewangian yang aromanya hampir sama dengan banyak merek lain sehingga terkesan datar dan pasaran, alias kurang menonjol.

Ada banyak parfum klasik yang begitu populer sehingga orang masih mengenangnya aromanya. Lewat aroma itu, kamu bisa mencari mana yang paling kamu sukai, dan mencari yang mirip.

Bila kamu buta soal wewangian, kamu bisa pergi ke toko parfum dan menanyakan parfum mana yang dianggap legenda.

Toko yang baik dan memiliki karyawan yang pintar akan menunjukkan seri-seri klasik itu.

Beberapa contoh merek klasik yang menjadi legenda misalnya Drakkar Noir dari Guy Laroche, Polo Ralph Lauren hijau, Issey Miyake L’eau D'Issey, Creed Aventus, Joy dari Jean Patou, Davidoff Cool Water, hingga CK One dari Calvin Klein.

Masalahnya, aroma klasik juga sering disukai banyak orang dan banyak dipalsukan. Bisa jadi lama-lama aroma tersebut menjadi sangat umum. Karenanya pandai-pandailah memilih.

7. Pertimbangkan tujuan

Ada orang yang memakai wewangian hanya untuk membuat tubuhnya wangi. Tapi, ada juga yang ingin menampilkan aura tertentu lewat wewangian yang dipakai.

Kalau kita salah memilih aroma, bisa-bisa orang di sekitar merasa terganggu atau bahkan mengasosiasikan kita dengan hal-hal tertentu.

Jadi tanyakan, apa tujuanmu memakai wewangian? Seperti apa kepribadianmu, dan bagaimana kecocokannya dengan aroma yang kamu pilih?

Bagaimana aroma itu akan menempel pada ingatan dan kesan kawan-kawan dan orang di sekitarmu?

Hal-hal itu penting dipertimbangkan karena orang akan mengaitkan aroma tersebut denganmu.

Artinya kamu perlu menemukan wangi yang benar-benar cocok dengan pribadi yang ingin kamu tampilkan.

Yang terpenting, jangan memakai wewangian yang sama sekali bukan kamu.

Misalnya bila kamu atletis dan gemar olahraga, maka lebih cocok aroma segar seperti citrus dan wangi air, bukan aroma manis atau rempah. Jika kamu petualang, maka woody dan oriental mungkin cocok.

Selain itu, pilih aroma yang membuat orang nyaman berada di dekatmu, dan tidak bertentangan dengan suasana dan acara sekitar.

8. Baca review dan coba sebelum beli

Internet memudahkan kita untuk mencari beragam informasi, termasuk saat memilih aroma dan bahan wewangian yang sesuai.

Ada banyak situs yang menunjukkan tingkat kepopuleran sebuah produk, sekaligus review para pemakai dan mereka yang sudah mencobanya.

Wewangian yang enak, umumnya memiliki banyak ulasan positif, sebaliknya bila ulasannya negatif dan hanya sedikit, kemungkinan besar ada yang keliru dengan produk itu.

Ilolahia menyarankan kita untuk menjelajahi internet dan media sosial untuk menilik testimoni orang lain soal kelebihan atau kekurangan wewangian.

Setelah kamu mendapat gambaran apa yang kamu cari, kunjungi toko, dan cobalah wewangian yang diinginkan untuk membandingkan.

Namun sebaiknya tidak mencoba terlalu banyak parfum dalam sekali kunjungan. Kamu akan bingung aroma mana yang kamu suka.

Lebih baik coba satu atau dua, dan bawalah berjalan-jalan sampai base notes-nya keluar. Cium aromanya setelah bereaksi dengan tubuhmu.

Mencari parfum yang tepat itu seperti mencari kopi yang enak. Semakin sering kamu mencoba dan merasakan, maka kamu akan semakin terlatih dan mengetahui apa yang kamu inginkan.

Bila kamu sering mencoba, maka suatu hari kamu akan menemukan aroma yang kamu suka dan cocok.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/10/165119220/agar-tidak-salah-ketahui-tips-memilih-wewangian-yang-paling-cocok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke