Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Jenis Jerawat yang Biasa Tumbuh di Kulit Wajah

Pasalnya, tidak semua jenis jerawat menyebar ke seluruh kulit, seperti makna “breakout”.

Pori-pori tersumbat akibat bakteri, produksi minyak berlebih, hormon, dan sel kulit mati pun bisa menyebabkan jerawat.

Selain itu, jerawat juga bisa dibagi ke dalam dua kategori.

Pertama, jerawat non-inflamasi yang umumnya tidak membengkak dan biasanya dapat ditangani dengan asam salisilat.

Lalu, kedua jerawat inflamasi yang membengkak dan harus ditangani dengan antibiotik.

Adapun jenis-jenis jerawat dari dua kategori di atas dibagi lagi menjadi blackheads (komedo), whitehead (komedo putih), papula, pustula, nodul, dan kistik.

Nah, berikut perbedaan jenis-jenis jerawat tersebut. 

  • Blackheads (komedo)

Blackheads atau yang biasa kita kenal dengan komedo ini terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh kombinasi sebum dan sel kulit mati.

Jerawat ini menyebabkan bagian atas pori tetap terbuka, namun sisanya tersumbat, menghasilkan bintik warna hitam yang terlihat di permukaan kulit.

Namun berbeda dengan komedo, bagian atas pori-pori menutup, terlihat seperti benjolan kecil yang menonjol dari kulit.

Nah karena tertutup, whiteheads pun lebih sulit diobati.

Kendati demikian, produk yang mengandung asam salisilat atau retinoid topikal seperti adapalene dapat membantu.

Namun jika tidak berhasil menyembuhkannya, mintalah resep retinoid topikal yang lebih kuat dari dokter kulit.

  • Papula

Papula terjadi ketika lapisan di sekitar pori-pori kulit pecah karena peradangan parah.

Jerawat jenis ini menghasilkan pori-pori yang keras dan tersumbat namun terasa lembut saat disentuh. Kulit di sekitar pori-pori ini juga biasanya berwarna merah muda.

Sama seperti papula, pustula juga bisa terbentuk ketika lapisan di sekitar pori-pori rusak. Namun tidak seperti papula, pustula berisi nanah.

Nah, jerawat inflamasi ini akan ke luar dari kulit sebagai benjolan berwarna merah. Selain itu, biasanya jerawat ini memiliki “kepala” berwarna kuning atau putih di atasnya.

  • Nodul

Nodul terjadi ketika pori-pori tersumbat membengkak semakin besar dan menimbulkan iritasi.

Namun tidak seperti pustula dan papula, nodul terjadi lebih dalam, tepatnya di bawah kulit.

Karena sifatnya yang dalam dan terletak di dalam kulit itu, kita sulit merawatnya di rumah dan diperlukan obat resep untuk membantu membersihkannya.

Biasanya, dokter kulit akan meresepkan obat oral isotretinoin seperti Sotret saat kita mengalami jenis jerawat ini.

Sotret terbuat dari vitamin A dan harus diminum setiap hari selama 4-6 bulan dan dapat mengobati serta mencegah nodul dengan mengurangi ukuran kelenjar minyak di dalam pori-pori.

Namun, penyumbatan tersebut terjadi jauh di dalam kulit. Bahkan, lebih jauh dibanding lokasi terbentuknya nodul.

Jerawat ini akan menimbulkan benjolan besar berwarna merah atau putih yang biasanya terasa nyeri saat disentuh.

Kistik ini merupakan jenis jerawat terbesar dan biasanya terbentuk akibat infeksi yang parah.

Selain itu, jenis jerawat ini juga menjadi jenis jerawat yang paling berpotensi meninggalkan bekas.

Biasanya, dokter akan meresepkan isotretinoin seperti Sotret untuk mengobatinya. Namun jika parah, dokter bisa melakukan pembedahan untuk mengangkatnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/22/110802420/6-jenis-jerawat-yang-biasa-tumbuh-di-kulit-wajah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke