Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Nyeri dan Gejala PMS Lain

Kompas.com - 04/02/2009, 15:46 WIB

Anda pernah mengalami PMS, atau pre-menstrual syndrome? Anda mungkin akan mengangguk, namun selama ini Anda tak pernah mempermasalahkannya. Wah, kalau memang benar begitu, Anda perlu hati-hati. Gejala PMS menjelang menstruasi ternyata bukan hal yang normal!

PMS adalah berbagai gejala fisik, psikologis, dan emosional, yang terkait dengan perubahan hormonal karena siklus menstruasi. Gejala PMS ini bisa lebih parah, dan disebut sebagai disforia pra-menstruasi (PMDD), jika sudah mengganggu hubungan sosial Anda dengan lingkungan, baik lingkungan pekerjaan maupun keluarga. Berbagai gejala ini biasanya muncul tujuh atau sepuluh hari sebelum menstruasi, dan hilang beberapa hari setelah pendarahan menstruasi dimulai.

Gejala fisik yang sering kita rasakan saat PMS/PMDD antara lain kram, nyeri perut, nyeri pada payudara, perut kembung, berat badan meningkat, kelelahan, pembengkakan pada tangan dan kaki, nyeri sendi, sakit kepala, hingga sulit tidur (insomnia). Sedangkan gejala emosionalnya antara lain mudah tersinggung, mudah marah, nafsu makan meningkat, mood tidak stabil, cemas, merasa sedih dan depresi, merasa tertekan, merasa tidak berguna atau bersalah, sensitif, putus asa, merasa memiliki konflik, keinginan untuk beraktivitas menurun, sulit berkonsentrasi, hingga muncul perasaan berlebihan atau lepas kendali.

Bagaimana mengetahui bahwa Anda menderita PMS atau PMDD?

Bila Anda sudah merasakan satu saja gejala fisik, dan satu gejala emosional, selama tiga kali masa menstruasi berturut-turut, maka Anda sudah dapat dikatakan menderita PMS. Sedangkan Anda akan dianggap menderita PMDD jika sedikitnya mengalami lima gejala fisik (termasuk di dalamnya satu gejala emosional) selama 12 bulan terakhir. Meskipun begitu, Anda memutuskan untuk melanjutkan aktivitas, meskipun sambil meringis dan memasang muka cemberut sepanjang hari. Suami, anak-anak, dan rekan sekerja terpaksa rela menjadi bahan amukan Anda. Bersyukur lah karena Anda memiliki keluarga dan teman-teman yang memahami Anda sepenuhnya!

Sebenarnya Anda tidak sendiri. Di Asia Pasifik, 63% penderita PMS tidak pernah memeriksakan diri ke dokter karena menganggap bahwa PMS dan PMDD adahal sesuatu yang wajar dan harus dijalani. Padahal jika menyempatkan diri untuk berkonsultasi ke dokter, Anda bisa mengetahui tingkat keparahan penyakit PMS Anda, dan memperoleh perawatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.

Ada beberapa jenis perawatan yang dapat Anda jalani untuk mengatasi sindrom pra-menstruasi:

1. Mengkonsumsi pil kontrasepsi oral.

2. Obat anticemas, seperti Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs), yang dapat digunakan setiap hari atau selama 14 hari sebelum menstruasi.

3. Obat nyeri over-the-counter (OTC), yaitu obat-obatan penghilang nyeri seperti asam asetilsalisilat, asetaminofen, dan obat antiinflamasi nonsteroid. Obat-obatan ini dapat membantu menyembuhkan gejala fisik yang sifatnya sedang, seperti nyeri otot atau sakit kepala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com