Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Istimewanya Piringan Hitam Menurut 3 Penggila Vinyl

Kompas.com - 14/04/2017, 16:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Kini, kebanyakan orang lebih awam dengan musik digital. Namun, sebelum adanya streaming musik secara online, compact disc (CD), dan kaset tape; vinyl atau piringan hitam adalah wajah dari industri musik.

Dua orang pria yang telah lama berkecimpung dalam dunia musik Indonesia, vokalis Bangku Taman Wahyu Acum, vokalis Seringai Arian Arifin, dan bassis The Cash Vincent Rompies, telah bertahun-tahun mengoleksi vinyl.

Ditemui di acara peluncuran buku #GilaVinyl oleh Acum di Toko Buku Aksara Kemang, Jakarta, Rabu (12/4/2017), ketiga pria tersebut mengungkapkan alasannya jatuh cinta pada rekaman musik tertua ini.

Vincent berkata bahwa alasan pertamanya adalah karena dia merupakan anak desain seni rupa sehingga cover besar yang ada pada vinyl membuatnya lebih puas.

Selain itu, menurut dia, vinyl memiliki sensasi tertentu secara suara yang tidak ditemukan di medium musik lainnya. Dia pertama kali menemukan hal ini ketika mendengarkan piringan hitam dari album Elvis is Back pada pemutar yang seadanya.

“Ternyata, ini yang namanya mendengarkan musik,” ucapnya mengingat kembali momen tersebut.

Sementara itu, Arian yang merupakan penggila musik dalam segala medium berkata bahwa obsesinya sebenarnya tidak terbatas pada vinyl saja. Namun, vinyl menjadi bagian dari hobinya karena pengaruh dari orangtuanya.

Nah, kalau Acum, vokalis Bangku Taman ini bercerita bahwa dulunya dia adalah penggemar kaset tape dan compact disc (CD).

“Cuma itu (kaset dan CD) gampang hilang ya. Jadi, vinyl dengan ukuran yang lebih besar lebih sulit untuk hilang atau diambil oleh teman,” katanya.

Selain itu, Acum juga terkesima dengan bentuk vinyl yang unik dan pemutarnya yang khusus sehingga harus didengarkan pada momen yang spesial juga. “Jadi, enggak sekadar sambil lari,” katanya.

Kalau dari segi suara, Acum berkata bahwa vinyl sebenarnya biasa saja. Sebab, hasil suara tergantung pada proses perekamannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com